Saat InoShikaChou pulang dari misi mereka. Hal yang pertama mereka kunjungi adalah restoran barbeque kesukaan Chou Chou. Tidak peduli malam itu malam minggu, yang berarti kedai itu akan sangat ramai hingga harus mengantri berjam-jam. Chou Chou tetap memaksa kedua rekan setimnya itu untuk menemaninya makan disana.
"Debu~ Aku akan langsung pulang saja." Inojin membelalak melihat panjangnya antrian di restoran itu. Lebih baik dia membuat ramen instan di rumah agar dapat segera tidur. Tubuhnya sudah lelah sekali menjalani misi tiga hari ini.
"Kau tidak akan kemana-mana Inojin." Chou Chou mencengkram kerah baju Inojin. "Aku berpuasa karena kalian menerima misi di pelosok tanpa ada satu daging pun disana. Lihatlah! Berat badanku berkurang beberapa kilo."
"Beberapa kilo tidak ada bedanya padamu Debu~.."
"Ehhh??! Kauu berani mengataiku Inojin—"
"Aku akan pesan meja." Shikadai melewati mereka yang lebih asik berdebat, mengambil antrian sebelum semakin panjang.
Mereka tepat berada di antrian 203. Sementara saat ini masih urutan 121. Pelayan bilang, butuh waktu kira-kira 1 jam lagi untuk dapat duduk di meja pesanan mereka. Beruntungnya, porsi barbeque masih tersedia sehingga mereka sudah bisa di pastikan dapat makan di tempat itu.
"Bagaimana jika kita membeli Taiyaki sambil menunggu?" Chou Chou menunjuk salah satu stand pinggir jalan yang menjual kue berbentuk ikan dengan isian kacang merah yang terlihat menggiurkan di matanya.
"Kau yakin Chou? Kita memesan banyak menu." Shikadai menyipitkan mata saat Chou Chou menyeret mereka tanpa persetujuan terlebih dahulu.
Belum sempat sampai di tempat itu. Chou Chou mendadak berhenti. Membuat ke dua lelaki di belakangnya menabrak punggung lebarnya.
"Aw.. Debu! Punggungmu itu keras sekali tau!" Inojin terdiam saat Chou Chou menempelkan jari di mulutnya.
"Ssttt.." Objek yang menjadi alasan Chou Chou mematung terlihat menoleh. Chou Chou lagi-lagi menyeret Shikadai dan Inojin bersembunyi.
Shikadai yang sejak tadi terluntang lanting di tarik Chou Chou menoleh ke arah pandang Chou Chou. Lelaki itu sama membelalaknya dengan Chou Chou melihat Sarada menggandeng mesra lelaki yang -bukan Boruto-.
"Aku tidak percaya.. Jadi gosip itu benar? Dia sepupu Uchiha yang di bicarakan orang-orang akan menikahi Sarada? Mengganti posisi Boruto?" Inojin terlihat shock berat.
"Aku tau sebagai sesama wanita seharusnya aku berpihak pada Sarada. Tapi.." Chou Chou mencengram kuat tangannya sendiri. Sahabatnya itu tampak sangat akrab dengan lelaki baru di sampingnya. Sarada bahkan mengelap sudut bibir lelaki itu yang belepotan kacang merah saat memakan taiyaki.
"Ku rasa kita harus memberi tau Boruto." Ucap Shikadai menatap tajam mereka. Inojin mengangguk setuju. Namun Chou Chou menahannya.
"Jangan!" Kedua lelaki itu menoleh kompak dengan alis berkerut. "Aku yakin Sarada masih mencintai Boruto."
"Kau buta Chou? Lihat temanmu itu!" Perintah Inojin. Chou Chou menoleh melihat Sarada menyandarkan kepalanya di lengan lelaki itu dengan nyaman. "Sarada terlihat menyukai lelaki yang bersamanya sekarang. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan Boruto!"
"Kami harus memberi tau Boruto Chou Chou. Seperti Sarada yang adalah teman baikmu. Boruto juga teman baik kami." Shikadai tersulut.
"Shikadai.. Inojin..." Chou Chou menghalangi di depan mereka. Dia tau jika sahabatnya itu tidak layak di bela jika memang berselingkuh. Tapi Chou Chou ingin percaya. "Aku akan membicarakan ini terlebih dahulu pada Sarada.. Sungguh. Aku akan menegurnya. Beri dia waktu ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)
Fanfic21+ Rated M. Kumpulan Short Story Boruto Sarada List: 1. Come Back To You (End) 2. Boruto's Wet Dream (End) 3. Sarada's Wet Dream (End) 4. Sayembara Konoha (End) 5. Pengadilan Konoha (End) 6. Rank 'S' Mission: Membuat Sarada Cemburu (End) 7. The Ti...