Irreplaceable Partner 6

745 79 11
                                    

Boruto menunggu Sarada di rumahnya sejak matahari masih di atas kepala. Petugas kepolisian yang berjaga di rumah Sarada sudah lama pergi, Boruto yang mengusirnya. Tetapi hingga kegelapan melahap sang surya pun gadis itu tak menunjukan tanda-tanda pulang.

Boruto menatap lurus kedepan. Menerobos kilatan senja di balik jendela kamar sambari duduk menyilangkan kakinya di atas ranjang kekasihnya. Pikirannya menebak-nebak banyak hal.

Siapakah lelaki yang menemani Sarada menjalankan misi?

Seberapa jauh dia mengenal Sarada dan Sarada mengenal lelaki itu hingga Otousannya bilang mereka cocok menjadi satu tim.

Dan KENAPA BISA lelaki itu memiliki nama Uchiha dan di gosipkan menjadi kekasih baru KEKASIHNYA.

Lama tenggelam dalam pikirannya sendiri. Boruto tersadar saat mendengar suara gadis yang di tunggunya dari luar jendela. Boruto beranjak dari kursinya dan mengintip melalui celah tirai yang sengaja dia buka. Sarada bersama seseorang di bawah sana. Tepat di depan pagar rumah. Dan orang itu adalah laki-laki muda yang sialnya harus Boruto akui cukup tampan walau tidak setampan dirinya #MenurutBoruto

Boruto tidak tau apa yang mereka bicarakan. Namun, Boruto tau mereka sudah sangat akrab dalam hal mengobrol. Dan Boruto meyakini lelaki itu adalah Minato yang di bicarakan semua orang sebelum Boruto kembali ke Konoha. Tangannya mengepal kuat di atas genggaman Katananya ketika di depan matanya Minato menarik Sarada dalam pelukannya. Boruto mendengus sinis saat melihat tak ada penolakan sedikitpun dari Sarada. Hatinya terluka melihat Sarada malah balik membalas pelukan lelaki itu.

Cukup Sudah!

Dengan langkah besar dia menuruni tangga. Di depan pintu dia terhenti. Ada setipis keraguan untuk melabrak gadis itu. Boruto membenci dirinya ketika masih ada ketakutan dalam hatinya saat konsekuensi kehilangan Sarada terlalu besar di depan matanya. Bahkan disaat gadis itu yang mengambil langkah pertama untuk melukainya.

Lagi, terlalu lama berfikir, pintu itu sudah terlebih dahulu dibuka. Sarada melangkah masuk dengan kebingungannya.

"Mama..Papa??"

Boruto menutup pintu itu dengan keras ketika gadis itu sudah masuk ke dalamnya. Menguncinya tepat saat Sarada berbalik terkejut.

"Siapa kau?" Sarada meraih kantong senjatanya. Mengambil kunai disana. Boruto mendengus melihat sikap waspada gadis itu. Sikap itu yang seharusnya di lakukan Sarada beberapa saat lalu bersama lelaki yang dengan kurang ajar memeluknya tadi. Ketegangan Sarada mereda ketika Boruto melangkah maju menuju cahaya. "Boruto? Kau sudah pulang? Kenapa tidak mengabariku."

Sarada menyambutnya dengan senyuman cerah, Seakan tak pernah menyakiti Boruto.

Saat Sarada akan menyentuhnya, Boruto mencekal kuat tangan Sarada. Kemarahannya meluap mengingat dengan jelas kesukarelaan gadis itu di sentuh lelaki lain.

Boruto tak berbelas kasih. Mendorong Sarada terhimpit ke tembok.

"B-Boruto?" Sarada kesakitan. Boruto tau itu, tapi gadis itu yang pertama menorehkan sakit di dadanya. Boruto menggeram rendah dengan semua emosi yang terpendamnya sejak kemarin.

"Kau berselingkuh di belakangku, Sarada?"

Mata Sarada membulat. Boruto mengartikan keterkejutan itu sebagai respon alamiah Sarada karena Boruto *tau*.

"Brengsek—"

Boruto memindahkan tubuh mereka dalam satu kedipan ke kamar gadis itu. Lelaki itu mengikat tangan Sarada ke kepala ranjang sementara dirinya melucuti semua pakaian mereka.

Sarada meronta, ikatan di tangannya menggunakan tali khusus yang dapat mem-blok chakra.

Selingkuh? Atas dasar apa tuduhan itu di layangkan padanya. Apa yang dia perbuat hingga lelaki itu terlihat amat marah padanya? Sarada memikirkan itu semua sembari memanggil lelaki yang kesetanan merobek dengan kasar semua yang di pakainya.

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang