"Saimin Jutsu.. Hmm Jutsu Hipnotis yang lebih kuat dari Genjutsu pada umumnya." Sarada membenarkan kacamatanya saat membaca papan penguman di gedung Hokage. Tepatnya di area para Shinobi mengambil misi mereka. "Menarik."
"Jangan berfikir untuk mengikutinya!" Boruto bersandar di dinding sebelah papan pengumuman, memejamkan matanya lelah memperingati Sarada.
"Kenapa? Ini terdengar menyenangkan." Sarada membaca syarat dan ketentuan. Berharap kelas ini di sediakan untuk individu karena sepertinya rekan setimnya itu lebih suka bertemu kasur di hari libur ketimbang mengikuti kelas pengembangan diri seperi ini.
"Aku tidak ingin ikut itu." Kawaki yang baru keluar dari kamar mandi bergabung dengan Boruto dan Sarada.
"Kenapa??" Sarada mendelik pada lelaki itu. Sekarang, 2 lawan 1. Dan sialnya, Kelas itu hanya boleh diikuti 1 tim bukan individual.
Boruto membuka matanya yang sejak tadi tertutup. Mata birunya menatap malas Sarada yang seperti biasa terlihat menggebu-gebu seolah mereka tidak habis mengerjakan Misi 7 hari berturut-turut tanpa tidur yang layak.
"Kemari.." Boruto meraih Sarada. Membawanya pada jendela kaca untuk melihat pantulan mereka berdua yang sudah sangat kusut. Wajah lusuh, kantong mata yang menghitam, tubuh kurus. Mengerikan. "Kau mengerti sekarang?"
Sarada mengembungkan pipinya kesal. "Kelas itu ada di Konoha. Hanya seperti saat belajar di Akademi dulu.." Sarada merengek berbalik menghadap Boruto. "Lagi pula kau tidak akan tidur seharian 24 jam besok bukan? Ayo kita ikut kelasnya dan kau masih bisa tidur layak di malam hari Boruto~ hmm???" Gadis itu mengedipkan matanya membujuk.
Boruto, dengan mata terkantuknya yang sayu, masih bisa terpukau dengan rayuan kekanakan Sarada yang terlihat imut. Namun, Kawaki dengan cepat memukul kepalanya kencang.
"AKHHH!!—"
"Sadarlah wahai saudaraku. Jangan termakan bujuk rayu iblis wanita yang ingin memisahkanmu dari ranjangmu di hari libur kita." Ujarnya bagai seorang biksu wihara yang membaca doa-doa.
Sarada melirik sinis Kawaki. Menendang tulang kering lelaki itu karena berani menyadarkan mangsanya.
"Akhh... iblis itu menendangku. sialan."
"Aku ingin ikut~" Sarada menunduk sedih.
Melihat itu, Boruto tak pernah tega. Tapi Kawaki memelototinya seolah berkata 'Aku akan menghancurkan hidupnya jika mencuri hari liburku hanya demi Wanita.'
Boruto mendesah pasrah. Mata bulat Sarada menantapnya penuh harap. "Kita hanya perlu datang jika berminat bukan?"
"Boruto!" Kawaki berseru memprotes. Sementara Sarada merekahkan senyumannya. Mengangguk antusias.
"Aku akan memberi tau Mitsuki." Sarada berkata riang. Jika Boruto setuju, Sudah di pastikan Mitsuki juga akan setuju. 3 lawan 1. Kawaki kalah telak.
*****
"Bukankah sudah 8 tahun sejak kita tidak duduk di bangku ini Shikadai?" Chou Chou bersungut bahagia dengan keripik kentang ke 3 nya pagi itu.
Shikadai mendesah malas melihat kebiasaan teman setimnya yang tak pernah berubah. Walau dia sendiri juga terlihat tak berubah dengan rasa malas dan kantuknya saat menyentuh bangku akademi yang terasa sangat kecil dibandingkan dulu.
"Bangku ini terasa sempit karena kau Debu.." Inojin berkata Sarkas membenarkan posisi duduknya.
"Ini karena kita semua sudah dewasa Inojin. Bukan karena aku seorang." Chou Chou acuh membuka kembali Keripik ke 4 nya. "Tapi... setidaknya kau harus bersyukur. Lihatlah mantan tim 7. Mereka berisi 4 orang sekarang. Sarada pasti sangat tersiksa di himpit para lelaki berbadan besar itu." Ujar Chou Chou melirik Sarada dan kawan-kawan yang sedang memperdebatkan bangku beberapa meter di bawah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)
Fanfiction21+ Rated M. Kumpulan Short Story Boruto Sarada Buku ke-1 2024 Disclaimer. Boruto dkk hanya milik Masashi Kishimoto & Mikio Ikemoto Alur cerita murni karangan Author. No Plagiat!! List: 1. Come Back To You (End) 2. Boruto's Wet Dream (End) 3. Sarad...