Membatu, terkungkung prodeo labirin
merana, tanpa penawar aspirin
meratap bagai hendak kawin
mengharap, disemburi minyak saminAfsun pudar bertabur serdak era
adopsi acuh tak acuh manusia fana
adigang, adigung, ah, itulah manusiaTelantarkan telaga magis makrifat
selewengkan pengetahuan sekarang
hingga manuskrip sampai berkaratSupremasi kami amatlah kolosal
mewakili 'tetes ilmu nalar dan logika
dari samudra pancawarna Tuhan
dahulu 'nusia memburu kami
sekarang kami memburu 'nusia|<<<>>>|
Revisi 5 Oktober 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...