91| Wals Musim Dingin

145 12 0
                                    

Kau dan aku, merayap di atas udara
Berpegangan erat menyisiri aurora
Jauh di atas bayang-bayang candra
Selagi orang-orang tidur tanpa suara

Gelenyar menyelaputi kerangka raga
Kepakan sayap kita tinggi mengangkasa
Jauh di seberang daratan dan samudra
Selagi anak-anak dan orang tua ternganga

Kusenyumkan sayapku pada mereka semua
Kendati mereka menganggapnya tipu daya
Kuseduh uap air dalam kapas-kapas azura
Berselancar di dalamnya. Menembus realita

Sayap aerodinamis kita menyisih dari keramaian
Tanpa trayek. Mewaspadai turbulensi dan awan
Kumulonimbus. Meski banglas tilikan kita berdua
Aku di sampingmu, di mana kabut dingin bertakhta

Kita mengonversi sunyi 'jadi teater senandika
Selagi kautuntun aku menyelami dirgantara
Menjauhi temaram kota dan selimut cemara
Memandang langit terang bulan di tengah malam
Selagi kurangkul dan kupeluk pulsarmu yang suam

Salju hemihedral turun menerungku arus manusia
Di atas metropolis. Kita berdua bebas berdansa
Nirdistraksi. Selagi kita menanti sinar arunika
Kudekap sosok translusenmu di purnatarian
Sebelum kita berdua akan berpisah jalan

[Banyuwangi, 18/03/18]

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang