76| Dwicandrasa

266 16 1
                                    

Menjadi ada atau tiada;
Itulah pertanyaannya
Per kepala pasti bertanya
Apa yang menjelma problematika
Di saat yang lain memicu inca-binca
Dengan dwicandrasa, minda mereka

Banyak 'nusia menghewankan 'nusia
Lalu, apakah manusia sebenarnya?
Siapa dirinya dalam realita semesta?
'Ya, tak satu pun jawaban pemuas minda

Untuk para tetua maupun para pemuda
Merasa cukuplah mereka dengan segala
Apersepsi. Di relung bentala candramawa
Hipokrit, itu sebutan mereka sesungguhnya
Kisi-kisi kematian dalam mimpi terbuka
Entitas tak kunjung tiba di depan netra
Bersukacitalah mereka yang meniliknya!

Mortalitas epidermis 'nusia begitu berharga
Padanya melekat segala sutra dan permata
Berbangga akan wibawa, wicara, dan wijaya
Kendati demikian, apa itu menjadikannya nyata?
Ya dan tidak. Sungguh, kita belum bebas dari penjara
Penghakiman. Dalam wacana, berita, dan kata-kata
Kenisbian akan kebenaran krida tak lagi bertakhta
Intuisi dibungkam dogma, indoktrinasi berkuasa
Jahat dan baik; inilah permainan ciptaan manusia!

[Banyuwangi, 28/10/17]

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang