Sang wanita, terbaring lemas tak beratapkan apa-apa
Ia yang selalu dilaknat sebagai pemuas kaum papa
Anjangsana dan renjana tak sudi memberi belas kasihan
Baginya mati jauh lebih layak daripada hidup dalam deritaSang wanita hendak menjerit kala melihat bayi mungilnya
Yang keluar dengan susah-payah, 'tapi tak ada tangis darinya
Kendati terbuka, netra penasarannya masih saja menyarat
Padanya sang wanita berkata, "Kau takkan berakhir lama."Hendak dicekiknya bayinya, tetapi sang bayi menggeliat
Terperanjatlah ia, meski dicoba berulang kali, ia kalah cepat
Rasa yang tak pernah ia rasakan datang di pintu kematian
Begitu tirta nitra menyuluri pipi berdebukan pasir dan tanah liatHelai rambut putihnya diampelas sinar kering nirkehangatan
Undangnya, "Kemarilah, anakku. Reguklah afeksi terakhirku."
Bayinya menatap polos, merayap menuju sumber ratapan
Di dalam gua tua, larik-larik swastamita berangsur melajuDoanya, "Semoga kala gelap tiba, bintangku masih bercahaya
Dan menaungi dalam sunyi, meski di ujung kanal tiada pelita
Sakitnya menjadi-jadi dan erangan napasnya tersengal-sengal
Pedih dan perih ia abaikan, kali ini satu lullabi terakhir darinyaHendak mengucap bibirnya kering dan gersang, lidahnya terjegal
Melewati pipi cekungnya. Hendak merapal aksara 'tapi tak hafal
Tirta netranya lolos dari penjagaannya, mukanya dipoles sendu
Tak peduli didengar atau tidak, sang wanita mengakhiri jejal"Oh, anakku tersayang, sebuah janji t'lah hidup dalam dirimu
Kumasukkan kau dalam lingkaranku, bersama keluargaku
Semoga seorang musafir mulia menemukan dan bersedia
Merawatmu. Ingatlah, aku bersamamu sampai akhir waktu."Diperkenankannya sang bayi menghisap puting susunya
Tak peduli dengan darah yang keluar dari hidungnya
Merataplah ia, "Hiduplah, anakku, hiduplah hari ini."
Maka matilah ia tanpa merasakan sakit yang berarti[Banyuwangi, 12/01/18]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...