49| Monolog Internal

494 40 3
                                    

Katakanlah, diriku, siapa yang membawakan wadah bagi kesadaran hipokrit ini?

Diriku, aku berkata padamu, simaklah

Aku egoisme, panteisme, pesimisme
Aku altruisme, ateisme, optimisme
Aku Yin dan Yang, lahir berevolusi
Aku mengembara menuju peti mati

Akulah serigala yang memanjat tebing
Selalu lapar akan mangsa kesuksesan
Akulah singa di antara domba-domba
Yang memberontak ke penggembala

Diriku, tegarkanlah rangka diri
Diriku, medium adigang dan adiguna

Diriku, pemikul tanggung jawab jua
D

iriku, pimpin aku dengan ekspektasi

Diriku, berbicaralah padaku saat ini
Keluarkan kesah yang tak kumiliki
Dalam gelenyar kesuaman iluminasi
Diriku, raihkan abdi noktah kulminasi

Intelek Kesepuluh, atas loberci insan
Terturun dari tangga nirwana Elisian
Menggenggam akal, rasa, nelangsa
Menjamah bodi sangkala nan lamban

Amor terputus, jangan diurus
Harta menumpuk, segera ditumbuk
Iman menipis, jangan ditepis
Sepi bergelora, segera ditempa

Yang tak bisa dijelaskan, ada di sini
Yang tak terdeskripsikan, ada di sini
Pasir sangkala tercecer berlari-lari
Sementara keazalian menunggu kini

Katakanlah, diriku, siapa yang membawakan wadah bagi kesadaran hipokrit ini?

[Banyuwangi, 12/02/17]

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang