Katakanlah, diriku, siapa yang membawakan wadah bagi kesadaran hipokrit ini?
Diriku, aku berkata padamu, simaklah
Aku egoisme, panteisme, pesimisme
Aku altruisme, ateisme, optimisme
Aku Yin dan Yang, lahir berevolusi
Aku mengembara menuju peti matiAkulah serigala yang memanjat tebing
Selalu lapar akan mangsa kesuksesan
Akulah singa di antara domba-domba
Yang memberontak ke penggembalaDiriku, tegarkanlah rangka diri
Diriku, medium adigang dan adigunaDiriku, pemikul tanggung jawab jua
Diriku, pimpin aku dengan ekspektasi
Diriku, berbicaralah padaku saat ini
Keluarkan kesah yang tak kumiliki
Dalam gelenyar kesuaman iluminasi
Diriku, raihkan abdi noktah kulminasiIntelek Kesepuluh, atas loberci insan
Terturun dari tangga nirwana Elisian
Menggenggam akal, rasa, nelangsa
Menjamah bodi sangkala nan lambanAmor terputus, jangan diurus
Harta menumpuk, segera ditumbuk
Iman menipis, jangan ditepis
Sepi bergelora, segera ditempaYang tak bisa dijelaskan, ada di sini
Yang tak terdeskripsikan, ada di sini
Pasir sangkala tercecer berlari-lari
Sementara keazalian menunggu kiniKatakanlah, diriku, siapa yang membawakan wadah bagi kesadaran hipokrit ini?
[Banyuwangi, 12/02/17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...