Manusia, recik butala liat keilaihan!
Anak-Anak Gemintang kemanusiaan
Milliaran pereguk Afeksi dan Nelangsa
Mengaras kali Waktu nan merenjanaLari, lari, memagut kesuaman luar!
Menganju melangkahi musim tubir
Renjana Nirwana telah usai mengukir
Wujudmu. Membulan tak dimungkirSepanjang rengkuhan halimun jalanan
Dirgantara asak afsun kebahagiaan
Alkamar membisik mantra keagungan
Kesakralan, kesasaan, keprayitnaanWahai manusia yang berjalan sendiri
Dengar, pertahankan tirta prinsipmu
Jagalah, tabiatmu terhadap hidupmu
Seimbangkan, hak dan kewajibanmuWahai manusia yang membaca ini
Selalu, mencari surgawi dan duniawi
Bukalah, akal rasional dan hati nurani
Enyahkan, keragu-raguan diri sendiriKalianlah:
Coryphaeus puspita nirmala Elisian
Akhilles si jawara medan palagan
Cleopatra sang pemegang kesetiaan
Boudica dengan asa juang keberanianDengan segenap atma, wahai insan!
Kalian mereguk buah tempunai Alam
Semua baik dan buruk, menerima
Pemberiannya. Serenada bergelora!Di tanganmu ada kekuatan, manusia!
Dengan itu hancurlah suaka Alam
Dengan itu juga terciptalah era gres
Kedamaian batin. Serenada bergelora!Mengangkasalah, anak-anak Adam!
Bagai seorang bahadur berstrata
Yang pergi menaklukkan peperanganLaksana seorang intelek berkarisma
Yang gigih melenyapkan kebodohanBak seorang pemimpin bersahaja
Yang setia memerangi kemiskinanWahai pemimpi, reguklah sajak ini
Dan tidurlah dalam Renjana Lullabi
Nirwana. Yang sekarang menanti[Banyuwangi, 21/01/17]
[Ditulis dengan spontanitas, terinspirasi dari The Wolf and The Moon karya BrunuhVille di mulmed]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...