19| Belenggu Rindu

1.6K 112 23
                                    

Kudekap album berdebu
sampulnya memudar
dikoyak waktu
dilenyapkan realita

Kala lembar demi lembar kusibak
menguarlah tangisku
mengenang kristal memori
yang terpendam dalam lubuk hati

Kristal - kristal itu membara
lamat - lamat seakan nyata
terpatri dengan jelas
lakon demi lakon
yang amat kurindukan

Hatiku melanglang buana
dalam sunyi dan senyap
dalam luka dan pengap
kurindu akan dirinya

Di bawah kamboja raksasa
realita, tak direkayasa
sukma sucinya kini kekal
semoga saja, dalam nirwana

Bukan gundukan tanah yang kupuja
sebab diharamkan agama

Adalah epos epikmu, Ibunda!
lengket di kalbu beta!

[Jum'at, 20 Mei 2016.]

Puisi kolaborasi dengan febrianasa, pemberi 'wejangan'.

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang