Datang, datanglah, ke taman gantungan
Tiap detiknya akan runtuh menjelma beban
Perawan tertuduh gerwani bakal jadi tontonan
Sedang hanya aku yang tersedu sedanSebakul genjer, nasi, dan sambal jeruk di dipan
Setengah matang untuk dijual dan dijajakan
Di pasar-pasar, perdesaaan, dan perjalanan
Niscaya huma-huma genjer akan berjajaranWartakan pada kuburnya, di bekas palagan
Supaya dia tak tertampar seribu lamunan
Bayarkan senyum hangat seorang pinangan
Agar dirinya tak meratap dalam tangisanSelagi dia mencabuti genjer di petak huma
Dekatilah dia, sapalah dia, pahamilah lukanya
Selagi dia mengikat genjer di wadah anyaman
Besarkanlah hatinya selaku seorang tahananSebakul genjer, nasi, dan sambal jeruk di dipan
Setengah matang unruk dijual dan dijajakan
Di pasar-pasar, perdesaaan, dan perjalanan
Niscaya huma-huma genjer akan berjajaranTetes darah di pelataran Bumi Blambangan
Sedang seorang pengecut mendekam dalam sekam
Gegap-gempita massa yang mensukacitakan;
Kematian perawan dan bungkamnya orang diamAntara Taman Sritanjung dan Taman Blambangan;
Itulah sebaik-baiknya pohon beringin tempat gantungan
Antara manusia paranoid dan manusia dungu;
Di sanalah gosip tentang pelacur akan menungguDatang, datanglah, ke taman gantungan
Tiap detiknya akan runtuh menjelma beban
Perawan tertuduh gerwani bakal jadi tontonan
Sedang hanya aku yang tersedu sedan[Banyuwangi, 29/08/17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...