64| Bustan Gantung Blambangan

203 12 2
                                    

Datang, datanglah, ke taman gantungan
Tiap detiknya akan runtuh menjelma beban
Perawan tertuduh gerwani bakal jadi tontonan
Sedang hanya aku yang tersedu sedan

Sebakul genjer, nasi, dan sambal jeruk di dipan
Setengah matang untuk dijual dan dijajakan
Di pasar-pasar, perdesaaan, dan perjalanan
Niscaya huma-huma genjer akan berjajaran

Wartakan pada kuburnya, di bekas palagan
Supaya dia tak tertampar seribu lamunan
Bayarkan senyum hangat seorang pinangan
Agar dirinya tak meratap dalam tangisan

Selagi dia mencabuti genjer di petak huma
Dekatilah dia, sapalah dia, pahamilah lukanya
Selagi dia mengikat genjer di wadah anyaman
Besarkanlah hatinya selaku seorang tahanan

Sebakul genjer, nasi, dan sambal jeruk di dipan
Setengah matang unruk dijual dan dijajakan
Di pasar-pasar, perdesaaan, dan perjalanan
Niscaya huma-huma genjer akan berjajaran

Tetes darah di pelataran Bumi Blambangan
Sedang seorang pengecut mendekam dalam sekam
Gegap-gempita massa yang mensukacitakan;
Kematian perawan dan bungkamnya orang diam

Antara Taman Sritanjung dan Taman Blambangan;
Itulah sebaik-baiknya pohon beringin tempat gantungan
Antara manusia paranoid dan manusia dungu;
Di sanalah gosip tentang pelacur akan menunggu

Datang, datanglah, ke taman gantungan
Tiap detiknya akan runtuh menjelma beban
Perawan tertuduh gerwani bakal jadi tontonan
Sedang hanya aku yang tersedu sedan

[Banyuwangi, 29/08/17]

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang