Afeksiku jauh di hujung dusun
Dara jelita bermandikan nayanika Tengah memeluk lutut sendirianSepeda melaju
Dicengkeram langit kelabu
Meniti di samping kali rinduKugenggam ikrar seadanya
Inginku bertanya pada dirinya
Siapa gerangan afeksi sejatinyaCandra memancar, angin semilir
namun tak kunjung aku mampir
Pupil jua mengerjap - ngerjap--
tersilaukan pelita kendaraanKala pandangan menajam--
Tubuh dan atma mengelupas;
Terempas di laut bawah bayangan
Berpacu dengan tarikan kedalamanKudengar sebuah suara tunggal
Yang bertakhta di atas sana:
"Kembalilah ke pangkuanku."Adieu! Jalan kutempuh sudah
kutemukan pula afeksi sejati.[Diedit di Banyuwangi, 16/06/17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...