(I)
Bentala kiwari, pertiwi perawan
Bentang atsiri, horizon berawan
Bumi berbelang, nusantara kerontang
Bencana datang, 'nusia mengerang
Kata mereka, mari wujudkan lingkungan bahagia
Di balik layar, mereka bertindak melampaui norma
Kata mereka, mari lestarikan warisan dunia
Di balik layar, mereka pupuk harta dan tipu dayaMereka selubungkan
Beribu topeng hipokrit
Untuk berkelit
(II)Semesta candramawa mengutukku
Berpuluh 'nusia memperanjingkanku
Intrik kian mempermainkanku
Kawan dekat mengudeta kekasihku
Saudara sekalian memanipulasikuKalian mencerca, aku tercekoki asumsi spekulatif
Kalian menghujat, aku pesimis sinis, candala apatis
Kalian berteriak, agar aku enyah ke dokter atma
Kalian bersorak-sorai, merobek aib tabiatkuSudah puas, kalian, entitas efemeral?
Berikut antitesis atas argumen kalian :
Lucunya kalian, di era kiwari ini, terkungkung dalam subjektivitas, mudah menghakimi, enggan dihakimi!(III)
Kita manusia zaman kiwari
Bertemu dan berpisah setiap hari
Dengan netra tujuan-tujuan sendiri
Di antara interaksi yang mati suriKita manusia zaman kiwari
Berwisata ke tempat ibadah tiap ada seonggok komplikasi
Membeli sepaket dunia dan nirwana instan
Yang tersedia di diskotek-diskotek pengajianKita manusia zaman kiwari
Yang menjadi budak teknologi terkini
Dan mereguk sepiala doktrin-doktrin media ompong
Lalu kita lahir dan mati dengan tangan kosong
|<<<>>>|
28/10/16
Banyuwangi
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...