45| Kontroversi Konvergensi

456 32 4
                                    

(I)
Semesta timbul, dari atom ketiadaan
Sedari meledos, menjelma bulatan
Mengembang sembari mengisi bisu
Kaos selaku esensi bagi kesyahduan

(II)
Empat separuh milliar warsa lalu
Gegana molekular raksasa berpadu
Hasil kompresi klaster kartika belia
Sentra gravitasi dan kalor nan beradu

(III)
Protosyamsu merampungkan gatra
Yang tercecer sejak invensi antariksa
Menyisai sececah planet batu dan gas
Bombardir proyektil merajai latarnya

(IV)
Theia sang penyekat anjlok merabas
Inti baja dan kerak ardi terkelupas
Berjentera cincin residu nan terurai
Tarik-menarik menyongsong batas

(V)
Tiga separuh miliar warsa terlampaui
Organisme bersel tunggal terbarui
Dengan kapabilitas fotosintesis jua
Pastilah oksigen yang menguasai

[Puisi rubaiyat, dipadukan dengan sains]

Untuk sekedar informasi, puisi rubaiyat adalah puisi asal Persia dengan jumlah stanza minimal dua. Baris 1, 2, 4, berima, sedangkan baris ketiga menjadi rima bagi stanza berikutnya. Pola rimanya adalah aaba-bbcb-ccdc, dan seterusnya.

-----------------------------------------------

Agar tidak bias, izinkan saya untuk menjelaskan makna per stanza.

Stanza pertama sebagai introduksi menjelaskan dengan singkat awal pembentukan alam semesta--dari Dentuman Besar-- yang berasal dari titik mikro yang sangat panas. Alam semesta tercipta dari kekacauan, menurut sebagian orang.

Stanza kedua memaparkan evidensi yang terjadi sekitar empat setenfah miliar tahun lalu, di mana tata surya kita masih berupa awan molekular raksasa yang berputar di pusatnya yang panas. (Ya, ini teori nebula.)

Stanza ketiga memberikan eksplanasi bagaimana planet-planet terbentuk. Matahari kita, yang masih menjadi protobintang, mengirim gelombang kejut ke seluruh bagian tata surya--ketika mengalami transisi dari protobintang menjadi bintang--dan membersihkan sisa-sisa materi yang ada. Planet-planet kebumian dan jovian yang masih baru, mulai dihujani asteroid dan meteor.

Stanza keempat memberikan hipotesis tentang sebuah objek bermassa planet, Theia, yang menabrak proto-Bumi hingga bagian inti. (Ya, tabrakan dalam skala penuh.) Kemudian, sisa-sisa/residu dari tabrakan tersebut terlontar ke luar angkasa--saling menabrak kembali satu sama lain hingga punya cukup gravitasi untuk menarik residu lainnya--dan membentuk objek yang sekarang kita sebut Bulan.

Stanza kelima berfokus pada awal kehidupan di Bumi. Sekitar tiga setengah miliar tahun lalu, Bumi masih diisi oleh nitrogen, karbondioksida, dan metana. Kebanyakan oksigen masih terperangkap dalam air samudra (H2O). Sementara samudra sendiri masih dihuni organisme-organisme bersel satu, yakni bakteri anaerob. Namun, salah satu spesies ini--nenek moyang sianobakteri yang nantinya akan berevolusi menjadi kloroplas--mulai muncul ke permukaan sekitar dua setengah miliar tahun lalu, dan mengembangkan kemampuan fotosintesis untuk berkembang biak, menghasilkan amilum dan oksigen.

-----------------------------------------------

[Banyuwangi, 19/01/17]

Derai Hujan Pasti BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang