Kau abdikan mahligai sukma
Kau lempar jaring-jaring penjala
Perias rohani yang menghampa
Pelita ragawi yang menggulitaNamun, apalah daya
Belum waktunya
Belum saatnya
Hanya fanaLiang luka ini—jauhilah!
Kekang jiwa ini—lepaslah!Jangan kau umbar pesona
Jangan pula telusupkan namaku
Tapi tancapkanlah nama-Nya
Hingga kalbumu sentosaMarilah kita berlabuh terpisah
Menyinggahi empat penjuru
Meniti kabut—kabut gundah
Mengurai ombak berbuih gelisah
semoga kiranya tidak tersesatPercayalah—bahwa kelak
kita kembali bertaut
dalam binar telaga-Nya[Banyuwangi, 17 Juli 2016.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...