Karyaku tak laku, kukuku kaku menghitung bisu
Di sini hanya laku lima ribu, itu pun tidak membantu
Istriku meninggalkanku mencari pasangan baru
Aku yang lugu tak tahu menahu dan membatu"Karyaku tak laku, lakutah karyamu? Karyamu laku, aku membisu?
Karyamu laku, karyaku tak laku Tak laku karyaku, kau meniru?
Tak lakukah karyaku? Karyamu laku, karyaku layu
Karyamu lakukah? Karyaku kaku dalam bisu
Karyaku lakulah! Layukah karyaku?
Karyaku tak laku Karyamu layukah?
Karyamu kemayu Karyamu layukah?
Kemayukah karyaku? Membatukah karyaku?
Tak payukah karyamu? Karyamu membatukah?
Tak payu karya buatanku Padukah karya buatanmu?
Karyaku sayang, malangku. Karyamu menipu, karyaku tak laku-laku?Katamu mimpiku tak bermutu
Selang beberapa tahun berlalu
Kau datang dengan banyak sekutu
Memintaku bersegera pulang membantumuKatamu aku terlampau belagu
Karena sekarang karyaku lagi-lagi laku
Kau menghakimiku buru-buru
Padahal tak juga kau mengerti perjuangankuKatamu aku tak sayang negeriku
Sedang beberapa tahun yang lalu
Kau berkata negeri ini tak memerlukanku
Lantas, apa guna aku jadi babu?[Banyuwangi, 01/09/17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...