Menawan, daya pukau dan rayu
Akhirnya lenyap sudah dibekap
Pengap, dibekap kapas kelabu
Dalam bayang - bayang senyapBunyi langkah samar - samar
Ditelan kebisingan, digampar
Dibidik rinai yang membakar
Dihantui teror hutang teranyarMenapaki rimba beton tanpa alas sandal
Sang kupu-kupu malam mengais seutas asa
Di antara pion-pion angkuh dan para begundal
Dengan kepayahan ia menggondol penyakitnyaIa merayap, membelesak, sesak
Ia meronta, merapuh, terjatuh
Ia menyoal, meratap, menyesalOrang-orang tak peduli sama sekali
Sekalipun darah muncrat dari roknya
Sambutan baginya hanya tatapan jijik
Baik dari muda-mudi atau agamawanKini ia beku, dengan lidah kelu dan kaku
Di seberang trotoar yang nyaris melepuh
Maka, semut dan lalatlah kawan sejatinya
Di akhir, yang ada baginya hanya saksi bisu[Direvisi di Banyuwangi, 27 April 2018]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...