Berpuluh-puluh tahun lalu
Berlaksa siang mereka nanti
Dengan setangkup asa dikala temaram
Demi mempurifikasikan kelam dalam malam
Di atas bentangan suaka zamrud pertiwiMereka
Putra putri negara
Nyala pelita garuda
Pewaris tahta nusantara
Mendulang fragmen angan
Tanpa kenal adempauzeMereka
Pencetus ulung aksara-aksara brilian
Pendekar bambu runcing dan diplomasi
Penebar harmoni dan pembasmi tirani
Provokator revolusi dan rekonsiliasiTak pernah mereka idamkan
Gemilang foya gemintang
Apalagi prestise dan kuasa
Melainkan, nasionalisme--yang dikekangTiadalah mereka berjuang
Dengan taruhan jiwa serta raga
Melainkan
Demi masa depan
Kemerdekaan
Anak cucu bangsa
Demi kita semua sekalian![Rabu, 17 Agustus 2016]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...