Embun, menjala rasa dan ruang
tatkala kanvas merah menyingsing
merevolusi sukma-sukma haus ilham
tertuang dalam poci-poci pahamFajar, menyemestakan paradoks
melepas domba-domba pertiwi
dari labirin cangklong imajiner
membumi hanguskan benih harapan
menyuburkan asa dari tikus tirani sinis
kampiun bertopengkan agamis dan nasionalis
mereka tak kunjung stagnanNamun, kesuaman fajar juga
menitiskan intelegensi mahaluas
mencengkeram benua kosmik
membaurkan kristal embun
dari bentangan jagat mengalun
mencipta mahligai para aktivis--
Ursa Mayor, gugusan pujangga![Puisi kontribusi untuk grup Adiksi]
[Banyuwangi, 7 Juni 2016.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Hujan Pasti Berhenti
Poetry[Kumpulan Puisi dan Sajak] Derai Hujan Pasti Berhenti adalah buah pikiran dari refleksi, keyakinan, harapan, dan kontemplasi, bahwa tingkat kesusahan berbanding lurus dengan kemudahan. Atas dasar inilah, penulis mengangkat berbagai premis yang abstr...