Enam

5.7K 428 91
                                    

"Ibu perawan tua, puas?"

Apa yang barusan ia ucapkan? Apakah ia akan mencari mati? Seumur-umur ia berurusan dengannya, baru pertama kali ia melakukan ini.

"Mario! Apa tindakan yang kemarin belum membuat kamu puas?!" Bu Ratih berseru di depan Rio hingga suaranya terdengar keluar kantor.

"Tapi sekarang keadaannya berbeda, Bu. Salah satu teman kita ada yang diculik oleh orang Beverald itu."

"Dan kamu sekarang ingin menjadi pahlawan lagi?"

"Bu—"

"Saya akan telepon polisi."

"Bu saya mohon jangan telepon polisi."

"Saya akan tetap telepon polisi."

Rio menghela napas panjang lalu berkata, "oke, silakan Ibu telepon polisi hingga polisi menggeledah apa yang terjadi empat tahun lalu. Binaraya juga pernah salah, Bu."

***

"Tes-tes, tes satu, tes dua, tes tiga, tes-tes-tes, dipanggil mantan oh mantan," terdengar suara seseorang melalui toa suara dengan keras. Suara tersebut bahkan hingga terdengar jelas ke seluruh kelas.

Salah satunya adalah kelas Manila yang tadinya sedang kondusif belajar itu langsung terdengar banyak bisik-bisik.

"Ekhem, mohon perhatian-mohon perhatian. Saya harap, kalian semua nggak keberatan dengan adanya tindakan aneh lagi yang akan terjadi hari ini. Jadi, info lebih lanjut saya harap kalian semua jangan pulang dulu dan kumpul di lapangan sepulang sekolah.

"Baik adik-adik maupun kakak-kakak atau abang-abang, dan dede-dede emes serta teteh-teteh, mbak-mbak, bahkan ayang mantan juga. Pokoknya saya harap semuanya jangan pulang dulu dan kumpul di lapangan."

"Beraninya... Suara siapa itu?" Bu Dewi Ning yang sedang mengamati buku pelajaran itu pun bersuara dan seisi kelas serempak menggeleng kepala, tidak ada yang tahu.

Guru yang berkisar 32 tahunan itu melepas kacamatanya dan diletakkan di atas buku. Ia melenggang pergi keluar untuk melihat keadaan.

"Kenapa lagi sih?"
"Mungkin ada korban penculikan?"
"Kenapa deh?"

Kepergian Bu Dewi Ning dari kelas membuat suasana kelas seperti kumpulan ibu-ibu arisan, ramai. Banyak pertanyaan sana-sini yang dilontarkan.

Tiba-tiba ponsel Raya, Manila, bahkan teman sekelas langsung mendapat notifikasi tanpa henti. Sebelum akhirnya Bu Dewi Ning kembali, mereka menyempatkan untuk membuka. Ternyata Line grup dari kelas mereka yang membuat ponsel itu terus mendapat notifikasi.

(LINE GRUP)

CIHUAHUA—grup kelas pribadi teraneh milik kelas 11 IPA 2. Awalnya grup bernama Kita Sukses itu berubah menjadi Sukses Kapan-kapan lalu berubah lagi seperti sekarang ini.

CIHUAHUA GROUP:

-Zaki Endrick:
Woi Woi Woi...
Woi Woi Woi...
Uwoiiiiiiiii.....!!!!
11.55

-Araya Indira:
Berisik.
11.55

-Zaki Endrick:
Woiiiiiiiiii
Woi
Respon kek!
11.56

-Zaki Endrick:
Gua tau suara siapa itu di toa.
11.56

-Irina Abianca:
Siapa?
11.56

-Araya Indira:
Nugu?
11.56

-Manila Aranya:
*Send sticker
11.56

You're My Sunshit [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang