Enam puluh empat.

1.7K 151 75
                                    

Boleh diputar teman-teman videonya ya.


64.

Pandangan Rio perlahan menjadi gelap. Darah sudah mengalir deras di perutnya. rasa sakit di jantungnya tergantikan dengan rasa sakit di perutnya itu.

Rasanya sungguh sulit jika Rio ingin bernapas. Pandangannya lalu memburam, mengecil, hingga mata itu pun tertutup.

Ia langsung jatuh terkapar di aspal yang rasa sakitnya tidak lebih sakit dengan tusukan yang diterima di perutnya.

Tawuran langsung terhenti seketika. Morgan datang membawa polisi ke lokasi kejadian dan seluruh anak Beverald itu langsung berpencar berkaburan-menyelamatkan diri mereka dari polisi.

"RIO?!"

"Kenapa sama dia?!!"

"Itu darahnya banyak banget!"

"KAK RIO!!!!!"

"Dia mati?!"

"Kenapa darah dia banyak banget!"

"Rio mati?!"

"RIO!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Samar-samar terdengar suara murid-murid Binaraya yang menyaksikan keadaan Rio barusan. Rio yang kini sudah terkapar lemas di aspal dengan darah yang terus mengalir dari perutnya.

Semua yang melihat keadaan Rio itu langsung panik seketika. Semuanya pun langsung mengumpul ke arah gerbang utama, menyaksikan keadaan pentolan sekolah mereka.

Keadaan langsung hening. Semua langsung sibuk pada Rio yang sudah pingsan tergeletak di sana dengan berlumuran darah.

Rasanya hanya terdengar samar-samar suara orang-orang yang terus membicarakan keadaan Rio.

Rio yang berdarah.

Rio yang terkapar lemas.

Dan iming-iming mereka yang tidak dijaga berkata Rio mati di tempat.

Bagaimana tidak? Rio sudah tergeletak nampak tak bernyawa di atas aspal dengan darah segar yang terus-menerus mengalir dari perutnya-akibat sebuah tusukan.

Rio ditusuk oleh lawannya, Reno.

Akibatnya membuat keadaan cowok itu langsung seperti ini.

Pintu hati Reno memang sudah tertutup. Tega-teganya ia menyerang Rio dengan cara pintas, yakni menusuk perutnya dengan cutter.

Kini yang mereka semua lihat, Rio sedang tergeletak lemah. Darah segar itu terus-terusan keluar dari perutnya.

Samar-samar yang terdengar mulai banyak tangisan, mulai banyak murid-murid yang menelpon orangtuanya.

Dan juga, Rio yang-

"NGGAAKKKKKKKK!!!!!"

Matanya terbuka.

Matanya melihat ke sekelilingnya, ada dua orang siswi penjaga uks yang sudah menemani Macika dari tadi.

"Minum dulu." Seorang penjaga UKS memberinya segelas air putih untuk menenangkan Macika.

Ya, itu Macika. Dan kejadian yang tadi, itu adalah mimpi Macika.

Untung hanya mimpi. Batinnya.

Posisinya sekarang Macika sedang duduk di atas salah satu ranjang UKS. Keadaan UKS sudah sepi, karena tak lama anak-anak Binaraya yang terluka itu langsung dibawa ke rumah sakit agar dapat penanganan serius. Termasuk Ican.

You're My Sunshit [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang