28

6.2K 263 0
                                    

Mereka berlima, ditambah Pak Widodo, berjalan beriringan menuju puncak gunung bromo yang merupakan view yang indah untuk melihat sunrise.

"Pak kita nanti ke puncak itu?" Tanya Cia sambil menunjuk sebuah tempat tinggi yang dapat dilalui dengan tangga-tangga.

"Iya, Mbak. Biasanya kalo nanti srengengene njedul, di situ rame orang." Jelas Pak Widodo.

"Mataharinya muncul maksudnya." Bisik Arka yang melihat raut wajah bingung Cia karena perkataan Pak Widodo.

---------
"Capekk." Gerutu Hera saat mulai menaiki tangga menuju puncak, lagi-lagi tawaran menggendong oleh Doni ditolaknya.

"Doni mau gendong tuh Ra!" Seru Arka menggoda Hera.

"Udah diem. Jalan Kak." Cia yang berada di gendongan belakang Arka menepuk lengan Arka agar cepat berjalan.

"Mbak, Mas. Bapak tinggal ya, masih banyak kerjaan." Pamit Pak Widodo, karena mereka memang sudah sedikit lagi sampai ke puncak bromo.

"Iya, makasih ya Pak."

Brother Conflict (sudah terbit ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang