Cia yang memang duduk berhadapan langsung dengan pintu, segera melepas pelukan dengan Arka saat melihat Hera sudah memasuki kamarnya.
"Haai Kak Arkaa." seru Hera, Arka hanya tersenyum sambil melambaikan tangan lalu berlalu meninggalkan kamar Cia.
"Nggak nangis lagi, Lo? "
Cia menajamkan mata saat mendengar pertanyaan Hera.
"Apasih lo! "
"Lo buru kawin dong sama Kak Arka. "
Tiba-tiba, sebuah bantal melayang kewajah Hera."Ih gue ngeship banget lo sama Kak Arka, gemes banget tauk, nanti lo kasih nama anak lo Cika deh, Cia dan Arka."
"Lo kenapa sih, Raa. Gaje tau nggak!"
Hera terkekeh mendengar Cia yang sangat terlihat kesal.
"Mending kita belajar buat try out."
"Gayalo, Ci."
"Gue kepengen Oxford, Raa. "
Hera mendelik ke arah Cia yang duduk di tepi ranjang sambil memangku boneka teddy warna brown yang besarnya melebihi besar badannya sendiri.
"Halaah, ke ITB Lo belum tentu keterima."
Lagi, Cia melempar bonekanya ke arah Hera.
"Lo tuh kurang belaian apa gimana sih. Rese banget!"
"Maen yok, Raa." Cia menarik-narik kemeja yang digunakan sebagai outer oleh Hera.
"Maen apa? Gundu? " tanya Hera asal.
"Nonton foxtrot six ayoo, yang main sangar semuaa, Raa."
"Yaudah ayoo. "
"Gue ganti baju dulu, lo tungguin di bawah gih!"
-----------
Doni memasuki rumah Arka tanpa permisi, ia sangat penasaran dengan cerita Arka yang katanya 'tanpa sengaja' mencium Cia."Woy!" seru Doni sambil menepuk bahu Arka keras.
Arka yang sedang duduk di depan TV, terlihat sedang menggenggam stik PS, mendorong tubuh Doni yang sudah membuatnya kaget.
"Sans dong bro, mentang-mentang baru dapet jatah."
"Bacot lu, Don!"
---------
"Hampir dilabrak gue sama ceweknya!""Halo anak-anak gadis cantik."
Cia dan Hera yang sebelumnya sibuk berbincang dengan Hera tentang 'pacar si cassanova', menghentikan langkahnya di ruang TV.
"Mau kemana, Dek? "
"Nonton nih Kak, ayo ngikut." sahut Hera padahal Arka menanyakan pada Cia.
"Ih gausah! Apasih Raa."
"Kok lo ngegas!" balas Hera yang membuat Cia tambah cemberut, masih canggung dia sama Arka.
"Kakak anterin!" Arka segera meninggalkan permainannya dan keluar mendahului mereka bertiga.
"Eeh gue juga ikut!"
---------
Mereka berempat akhirnya pergi bersama, dengan Arka yang menyetir dengan Doni disebelahnya."Lo kenapa keliatan gak seneng gitu sih, Ka?" tanya Doni yang melihat Arka serius sekali menyetir, tanpa nengok ke arahnya.
Arka mendelik ke arah Doni, harusnya Doni taulah ya, ngapain Doni duduk sebelahnya sih, dia kan pengennya Cia-Eh.
"Nonton di premiere aja, Kak." kata Cia akhirnya, saat di mobil, baru ngomong sekarang dia.
"Siap, sayang."
---------
Cia membeli chatime ditemani Arka, ngeyel dia, padahal di dalem teater dilarang bawa makanan dan minuman dari luar."Ya nanti dimasukin aja di jaket." kata Cia waktu Arka ngingetin gak boleh bawa minuman dari luar.
Arka hanya menghela nafas, demi kebahagiaan Cia ini.
"Lo milih pojok, Ka?"
Doni mulai curiga ketika Arka malah makin ke atas untuk duduk, modusnya Arka boleh banget tuh.
Arka sangat-sangat berusaha menyembunyikan chatime nya Cia, mana dianya nyantai banget malah ngobrol sama Hera nggak berhenti-berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Randomlink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...