Brother Conflict (sudah terbit ebook)

36

Ketika malam tiba, mereka berempat memutuskan pergi ke alun-alun dengan jeep milik Doni.

"Lo yang setir dong, Ka." Suruh Doni pada Arka yang membuat Arka mendelik.

"Ogah, gue di belakang sama Cia."

Doni yang sebenarnya malas menyetir memilih mengalah karena sedang malas berdebat.

--------
Mereka sampai di alun-alun, lalu tanpa menunggu Doni dan Arka, Cia turun disusul Hera.

"Ra gue pengen kulineran." Seru Cia, mood nya sedang baik sekarang.

Hera mengangguk dan menarik tangan Cia untuk jalan-jalan.
-------
Arka yang tadinya duduk dibelakang dengan Cia, turun dan sedikit bingung karena Cia sudah hilang kemana.

"Lah Cia kemana, Don?" Tanya Arka pada Doni yang masih di dalam mobil entah sedang apa.

"Hera?"

"Kita ditinggalin nih, dasar."
-------
"Ci gue pengen cotton candy." Hera lagi-lagi menarik tangan Cia menuju penjual kembang gula.

"Ish, jangan tarik-tarik dong Ra." Cia mendengus tetapi tetap menemani sahabatnya itu.

Cia memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan Hera, ia mengernyit ketika melihat ada panggilan dari Arka dan memutuskan mengangkatnya.

"Apa?"

"Kamu kemana?"

Cia mendengus, ia kan ingin girls day out gitu sekali-sekali tanpa diganggu kakaknya yang possesive itu.

"Ini sama Hera, lagi beli."

"Dimana?"

"Deket pangkalan becak."

"Ya udah ditunggu disitu."

Cia mematikan sambungan telefonnya, lalu raut wajahnya terlihat berbinar ketika melihat gerobak makanan bertuliskan 'ceker setan' di sebelah gerobak penjual kembang gula.

"Kita kemana lagi nih, Ci?" Tanya Hera yang baru saja selesai menunggu makanannya.

"Gue mau itu Raa." Cia menunjuk penjual ceker setan dan mengajak Hera untuk menemaninya.

"Gak diomelin lo beli kayak gini, sebanyak itu pula." Kata Hera memperingatkan Cia yang tadi bilang ke penjualnya membeli ceker setan level paling tinggi, belinya 50 ribu pula, gak nyadar kakaknya yang namanya Arka itu orangnya over.