Cia masih memandangi map yang berantakan itu, ia merasa pikirannya kacau, tidak tahu harus bersikap bagaimana jika nanti bertemu dengan kakaknya.
"Kenapa dek?" Tanya Mbak Sari yang masih setia menemani sang majikan kecil yang masih saja terlihat sendu sembari membersihkan kamar Cia.
"Mbak tau ga siapa sebenernya ibu aku?" Mbak Sari yang mendengar pertanyaan Cia seketika menghentikan kegiatan bersih-bersihnya.
"Maksudnya?"
AHHH TOLONG ADUH
Jawaban Cia terhenti karena suara teriakan yang sepertinya dari arah tangga.
"Sheila?" Arka yang baru saja masuk rumah seketika menghampiri Sheila yang terlihat tersungkur di tangga.
"Darah Kak!" Seru Cia yang membuat Arka panik, karena muncul darah disela-sela kaki Sheila.
--------
Arka membawa Sheila ke rumah sakit dengan Cia dan juga Mbak Sari. Kandungan Sheila memang rentan karena sepertinya wanita manja itu terlalu banyak beraktivitas sehingga membahayakan janin yang dikandungnya."Bagaimana keadaan Sheila dok?" Tanya Arka saat seorang dokter pria keluar dari ruangan yang digunakan untuk memeriksa Sheila.
"Anda suaminya?"
Arka tidak menjawab pertanyaan dokter itu. "Sebenarnya istri anda dan bayi kalian tidak apa-apa tapi alangkah lebih baik jika istri anda tidak memikirkan banyak hal dan tidak ceroboh karena dapat mengganggu kesehatan janinnya." Jelas dokter itu sambil menepuk-nepuk punggung Arka, seperti gestur menennagkan.
Arka hanya mengangguk lalu memasuki ruangan Sheila, tidak sadar bahwa sejak tadi sang adik menatapnya sendu, sangat bingung dengan apa yang harus dilakukannya, dan selalu berfikir apakah dia masih menerimanya sebagai adik meskipun bukan adik kandungnya, bahkan lebih sering kurang ajar padanya.
---------
"Bayi kita gimana?" Sheila berusaha bangun dari berbaringnya yang segera ditahan Arka."Udah tiduran aja, bayi kita gapapa. Maafin aku ya." Arka mendekat ke arah Sheila, sedikit merasa bersalah karena selama ini ia telah memanfaatkan Sheila untuk pemuas nafsunya, dan di saat seperti ini, sepertinya saat yang tepat untuk balas budi pada Sheila.
"Cia dimana?" Tanya Sheila yang membuat Arka mengernyitkan keningnya, tumbenan Sheila bertanya keberadaan Cia.
"Cia di luar. Kenapa?"
"Suruh masuk aja."
--------
Cia duduk di bangku panjang di depan ruangan Sheila sambil menggoyang-goyangkan kedua kakinya."Dek?" Panggil Arka yang membuat Cia mendongak ke arah Arka.
"Iya?"
"Ayo masuk. Mbak Sari mana?"
"Mbak Sari lagi solat."
Cia mengekori Arka dari belakang dengan ragu, kenapa ia merasa sepertinya Sheila mengetahui banyak tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Diversoslink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...