Cia tertidur dengan menyenderkan kepalanya di bahu Arka saat perjalanan pulang, terlihat jelas raut wajahnya yang lelah.
"Pegel gue Don." Kata Arka pelan sambil mengusap rambut Cia lembut agar tidak terganggu.
"Sini biar Cia yang nyender gue, lo yang nyetir."
Arka mendelik. "Itu sih mau nya lo!"
--------
Arka menggendong Cia memasuki rumah, Doni sudah pulang 5 menit lalu dengan Hera yang juga terlelap.Arka menurunkan Cia di kamarnya dengan hati-hati.
"Kak ini barang-barangnya di kasih mana?" Tanya Mbak Sari yang membawakan beberapa barang yang dibeli dari Malang.
Arka yang tadinya merapikan bantal agar Cia tidur dengan nyaman menoleh ke arah Mbak Sari yang berada di depan pintu yang tidak ditutup.
"Di situ aja, Mbak." Arka menunjuk sebuah sofa yang berada di kamarnya itu.
--------
Arka meluruskan kakinya di bangku panjang halaman belakang rumahnya, di depan kolam renang. Di tangannya, terselip sebuah rokok diantara jari tengah dan jari telunjuknya."Halo"
"Sayang, besok jemput yaa. Besok aku pulang."
"Hemm." Gumam Arka malas, padahal ia berharap wanita yang mengaku hamil anaknya itu tidak pulang selamanya.
--------
Cia mengerjapkan matanya, entah kenapa kepalanya terasa pusing."Gue tidur berapa jam ya?" Cia berusaha keluar dari kamar Arka walaupun kepalanya terasa pusing.
"Mbak Sari?" Panggil Cia pada Mbak Sari yang sedang membuat sup kepiting request Arka untuk Cia.
"Eh, udah bangun?"
"Kakak kemana, Mbak?"
"Di belakang kayaknya, dek."
--------
Arka refleks membuang putung rokoknya saat melihat Cia berjalan ke arahnya."Udah bangun?" Tanya Arka sambil menarik Cia duduk di sampingnya.
Cia mengangguk.
Arka mengusap-usap dahi Cia yang bersandar di dadanya.
"Kok panas dek?"Cia mendongak menatap Arka. "Pusing, kak."
Arka mengernyit, pasti adiknya itu sakit karena kecapekan dan terlalu hiperaktif.
"Kita ke dokter ya."
Cia menggeleng, malas sekali dia jika harus bertemu dokter, apalagi minum obat yang jika dihisap terasa pahit, tidak seperti permen kesukaannya.
"Ayo, dek. Kok kamu keras kepala sih." Bujuk Arka halus, membuat Cia mendengus, pasti setelah Arka berbicara halus padanya tetapi ia tidak menuruti, maka Arka akan murka dan berubah menjadi singa ganas.
Cia memilih melepaskan rangkulan Arka dan berlali menjauhi Arka.
"Dek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
De Todolink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...