"Kaaaakk." Rengek Cia yang baru saja bangun dari tidur imutnya, ia mendongak ke arah Arka yang mendekapnya di dadanya.
"Iya?" Arka yang sedang mengecek GPS menunduk untuk melihat adiknya, lalu merapikan rambut Cia yang berantakan.
"Lapeerrr."
"Berenti di rumah makan Don!" Suruh Arka pada Doni yang masih asyik menyetir, dan disampingnya ada Hera yang tertidur pulas.
"Ah, iyaiya gue juga laper btw."
---------
Mereka berempat sampai di sebuah rumah makan pinggir jalan yang cukup ramai."Hoamm! Masih ngantukk." Gumam Hera seraya meregangkan otot-otot tangannya.
"Mau gendong?" Tanya Doni yang membuat Hera, Arka dan Cia seketika melotot padanya.
"Anjir, ngegas." Arka menepuk pundak Doni keras lalu menggandeng adiknya masuk rumah makan tersebut.
---------
"Mi nya dikit aja, Dek." Seru Arka yang melihat adiknya memasukkan banyak mi ke piringnya, kebetulan rumah makan tersebut memang rumah makan prasmanan.Cia tidak mengurangi mi nya, apa-apaan kakaknya itu, sok perhatian sekali.
---------
"Nih." Arka meletakkan sepiring nasi dengan sayuran dan telur ceplok di depan Cia. "Ini buat lo aja, Don. Lo kan suka makan kuli."Cia melirik Arka tajam, dasar sialan.
"Makasih hehe."
"Eh jangan kak!" Teriak Cia agar Doni tidak jadi memakan makanannya.
"Udahlah Ci, makan yang di depan lo aja tuh." Hera terkikik melihat ekspresi Cia yang sedang kesal, senang sekali dia saat melihat sahabatnya itu marah, apalagi jika marah pada Arka, menurutnya Arka dan Cia lucu jika sedang bersama. Dasar Hera.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
De Todolink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...