67

3.9K 153 16
                                    

Arka duduk di bagian belakang dengan Cia di sampingnya, Hera duduk dengan Doni di tempat duduk samping Cia, ala-ala couple seat gitu, duduknya dua dua.

"Nih, punya kamu." Arka menyerahkan chatime yang dari tadi emang bener-bener disembunyiinnya, untung dia ganteng, mbak-mbak XXI yang keliatan curiga, dia senyumin, seketika langsung meleleh.

Cia mengambil chatime lalu meminumnya, tanpa berterima kasih pada Arka yang sudah rela banget nyembunyiin sampe kaos dalemnya basah.

"Popcorn nya mana?" tanya Cia, perasaan tadi dia liat Doni beli.

"Di bawa Hera, dek."

"Ambil."

Tanpa banyak bicara, Arka mengambil popcorn di tangan Hera, padahal posisi Hera lebih dekat dengan Cia, rela dia jalan ke tempat Hera duduk demi mengambil popcorn untuk Cia.

"Eh eh." Hera yang sedang serius menyaksikan adegan dimana Oka Antara dengan Edward Akbar, kaget karena tiba-tiba popcorn di tangannya direbut, memeluk lengan Doni.

"Sini peluk, dek. Abang butuh kehangatan."

Hera melepas tangannya pada lengan Doni, malu banget anjay.

"Nih dek."

Cia yang tadi penasaran gimana Arka mengambilkan popcorn yang daritadi dikekepin mulu sama Hera, ngakak melihat ekspresi Hera, pake peluk Kak Doni segala.

Arka yang gemas melihat Cia tertawa, mengacak rambut adiknya itu hingga berantakan.

"Kenapa?"

"Hahaha. Gapapa."

Arka menyenderkan kepalanya di bahu Cia.

"Dek, nanti kita dinner ya."

"Hmmm." jawab Cia, padahal ia tidak menghiraukan apa yang baru saja dikatakan Arka.
----------
"Sumpah yaa, film nya keren banget, baru kali ini gue liat film indonesia sekeren ini." seru Hera saat mereka berempat sudah keluar dari teater.

"Ya lo sebelumnya emang nggak pernah liat film Indo kali, liat ginian udah speechless."

"Lah emang lo pernah? "

"Enggak."

Doni dan Arka menyimak percakapan kedua anak SMA yang unfaedah sekali itu, seketika mereka merasa sudah om om jika disandingkan dengan Cia dan Hera---lah emang om om kalee.
---------
Mereka berempat mampir ke McD untuk makan, biasa, Cia sudah sangat jatuh cinta dengan McFlurry choco, enak bangeett.

"Kak pesenin McFlurry choco, choco pie sama ayamnya ya, aku sama Hera nyari tempat duduk."
---------
Cia memilih di outdoor, sumpek di dalem, penuh orang soalnya, banyak anak-anak yang hilir-mudik-kemari bikin gemes pengen gigit.

"Ra, gue tadi malu banget sumpah ya."

Cia yang duduk di depan Hera mengangkat alisnya. "Nape?"

"Gue meluk lengan Kak Doni coba, haduh kalo gue dikira agresif gimana coba."

Cia mendengus. "Lebay luu. Udah lo sama Kak Doni aja gue dukung."

"Lo dulu sana sama Kak Arka."

"Lo lah, menghormati orang tua nih gue."

Hera mengernyit. "Tuaan lo, nyet."

"Maksud gue, gue menghormati muka lo yang tua."

"Asu, lo."

"Wahahaha u too."
--------
Arka dibantu Doni membawakan pesanan untuk para tuan putri.

"Ini nona-nona cantik pesanannya."

Cia menyambar McFlurrynya.

"Nasi dulu, dek."

Arka mengambil McFlurry dari tangan Cia, menggantikan dengan happy meal ayam, suka mainan McD Cia tuh.

"Hmm yaya."

"Arka?"

Brother Conflict (sudah terbit ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang