Cia meringis ketika kakinya terkilir saat berlari menaiki tangga, membuat bagian mata kaki sampai telapak kakinya memerah.
"Aduh." Rintihnya sambil berusaha duduk di sofa depan televisi.
Arka mengernyit ketika melihat Cia duduk di bawah sofa sambil sedikit memijat kakinya.
"Ngapain dek?" Tanya Arka yang membuat Cia mendongakkan kepalanya karena posisi Arka yang berdiri.
"Gapapa duh."
Arka mengambil tempat di sebelah Cia, memegang kaki Cia yang tadi terkilir.
"Kok merah?" Arka memperhatikan bagian merah di kaki Cia.
"Iya tadi jatuh hehe." Jawab Cia sambil menyengir membuat Arka menoyor dahinya.
--------
Mbak Sari tergopoh-gopoh sambil membawa gagang telepon rumah untuk diserahkan pada majikannya."Kak ini mbak sheila nya ngomel terus." Kata Mbak Sari seraya sedikit menjauhkan gagang telepon yang dibawanya.
"Mana mbak." Arka mengambil gagang telepon dari tangan Mbak Sari.
-------
"Apa?""Sayang kok ketus? Aku 2 jam lagi pulang nih siap-siap ngejemput yaa."
"Hemmm."
"Nanti aku telepon lagi yaa. See u."
Cia yang ditinggal Arka karena ada telefon dari Sheila hanya mendengus, kenapa juga si titisan jejedun itu harus kembali ke rumahnya.
------
Sedang try out dan---bosan 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Randomlink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...