Kevin : Hai
Cia mengernyit ketika melihat layar yang menampilkan chat Kevin yang kontaknya saja belum sempat ia add back.
Cia : Hai juga
"Dek...." Cia meletakkan ponselnya di atas tempat tidur lalu membukakan pintu kamar yang diketuk.
"Kenapa?" Tanya Cia melihat Arka di depan pintu kamarnya.
Tanpa menjawab pertanyaan Cia, Arka memeluk Cia erat. "Kaaangeeennn." Arka memeluk tubuh Cia yang kecil dengan erat lalu mengguncangkannya.
"Apa sih, kak." Cia berusaha memberontak dari pelukan Arka, tapi Arka malah membawanya masuk ke kamar Cia.
"Dek, besok hari terakhir kamu test kan?" Arka duduk di kursi meja belajar Cia dan Cia duduk di tepi tempat tidurnya, mereka duduk saling berhadapan.
Cia hanya mengangguk singkat seraya mencepol rambutnya karena hari ini terasa sangat panas.
"Muncak yok dek, sama Doni Hera juga." Arka merapikan anak rambut Cia yang memang dibiarkan berantakan.
"Umm, oke. Sheila gimana?" Tanya Cia, berfikir apakah benar bahwa Sheila tidak akan membuntuti mereka.
"Sheila kan mau ke Paris, sayang. Kakak gak akan ikut dia kok, mau ajakin kamu refreshing aja."
Tangan Cia melepaskan tangan Arka yang mengelus pipinya lembut, untuk saat ini ia masih merasa tidak senyaman dulu jika bersama kakaknya, mungkin karena Sheila.
"Arka, sayanggg. Kamu dimana?" Terdengar teriakan Sheila dari luar kamar Cia, membuat Cia mendengus karena lagi-lagi waktunya dengan Arka terganggu oleh Sheila.
"Kakak ngeladenin Sheila dulu, ya." Arka mencium kening Cia sebelum keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Casualelink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...