Pagi harinya, karena memang Cia sudah merasa mendingan, ia merengek agar mereka tidak langsung pulang tetapi jalan-jalan terlebih dahulu.
"Ayolah kak, aku udah sembuh kok. Nih aku udah rapi ayo kita jadi ke kebun apelnya." Rengek Cia sambil menggoyangkan lengan Arka yang sedang berusaha membuat kopi.
"Emang udah baikan?"
"Ih udah, aku udah sembuh bener, ga sakit perut lagi kok bener." Cia menatap Arka dengan puppy eyes nya membuat Arka mendengus meskipun sedikit khawatir dengan adik satu-satunya itu.
"Ya udah boleh, sarapan dulu sana." Arka mengacak rambut Cia yang membuat Cia tersenyum senang.
--------
"Kak bantuin kemas." Teriak Cia dari kamarnya, anak itu memang membeli cukup banyak baju yang sebagian besar outer itu."Suruh bantuin Hera tuh dek." Teriak Arka balik yang membuat Cia cemberut.
---------
Mereka berempat keluar villa setelah mengemasi barang-barang mereka."Yahh. Kita pulang." Gerutu Hera, ia sebenarnya malas pulang ke rumah karena pasti ia akan merasa kesepian.
"Lo nginep di rumah gue aja, Ra."
Hera menatap Cia dengan mata berbinar. "Waa boleh tuh. Gue nginep di rumah lo sampai liburan selesai ya."
Cia merangkul pundak Hera sambil tertawa senang. "Yeee."
--------
Sampai di kebun apel, Cia dan Hera langsung berlari masuk kebun apel tanpa peduli Arka dan Doni di belakang mereka.Cia memetik satu buah apel lalu memakannya. "Manis Ra, nanti bawa pulang ya."
"Iya gue maunya ambil sendiri Ci ya."
Hera mengambil beberapa plastik yang sebagian di berikan ke Cia.
"Nih, lebih seru ambil sendiri, nanti baru kita bayar."
Cia mengangguk dan mulai memetik buah apel. "Gue mau minuman apelnya juga Raa."
"Beli aja sesuka lo Ci."
Arka dan Doni menghampiri Hera dan Cia yang asyik memetik apel.
"Wah, mau jualan dek?" Tanya Arka sambil terkekeh karena melihat adiknya membawa kantung plastik berisi banyak apel.
"Iya tuh kak, mau di jualin di tetangga katanya." Kata Hera yang membuat Cia mendelik.
-------
"Kak bayar." Cia menarik tangan Arka yang tadi asyik ngobrol dengan Doni."Berapa buk?" Tanya Arka pada ibu-ibu yang sedang menimbang apel Cia.
"250 mas."
Arka menyerahkan uang 300 ribu pada ibu itu. "Sisanya tambahin apel itu aja bu." Tunjuk Arka pada keranjang apel di depannya.
"Kak, mau minuman apelnya juga." Rengek Cia sambil menunjuk beberapa kardus minuman apel.
"Buat apa?"
"Di minum lah."
"Kamu beli kayak gitu ujung-ujungnya juga di biarin sampek kadaluarsa ga diminum." Seru Arka yang membuat Cia menggerutu.
"Beliin gitu aja ga mau. Suruh beliin Kak Doni aja lah."
"Iya iya. Bu minuman apelnya satu kardus ya."
![](https://img.wattpad.com/cover/113401228-288-k163916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Diversoslink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...