Dulu, Arka hanya menganggap Cia sebagai adik kecil menggemaskan yang sangat ia sayangi karena dirinya yang memang sangat ingin memiliki saudara perempuan. Sejak ia berumur 6 tahun, ia tahu Cia hanyalah seorang adik angkat yang lahir bukan dari rahim Mommynya. Dan meskipun Cia hanya adik angkatnya, Arka bertekad akan menjaganya seperti adik kandungnya sendiri, tapi semakin dewasanya Cia yang tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang cantik menawan, dengan hatinya yang lembut walaupun sering galak kalau Arka lagi 'bandel'. Arka tidak tahu persis sejak kapan ia melihat Cia bukan hanya seperti adik, tapi benar-benar seperti seorang 'perempuan'. Yang pasti, dengan Cia yang mengizinkannya berjuang, ia berjanji, akan berjuang dan akan selalu membuat Cia bahagia.
Malam kemarin, disaat Cia sudah tidur karena kelelahan, Arka bercerita banyak tentangnya dan Cia pada Stella. Sebelumnya, sewaktu Arka menelfon Stella untuk memberi tahu ia akan ke Itali, ia sudah bercerita sedikit tentang Cia.
"Gue bukannya sok menggurui atau apa, tapi sebaiknya lo segera menghalalkan Cia." Stella mengajak Arka di gazebo belakang rumah dengan sajian kopi dan beberapa kue untuk mendengarkan curahan hati Arka.
"Bahasa lo menghalalkan."cibir Arka. "Kalo masalah itu gue tahu, Stel. Ketika seorang laki-laki dewasa dan seorang perempuan perawan berada dalam satu rumah, tidak mungkin kalo nggak terjadi apa-apa kedepannya."
Stella mengangguk walau sedikit mendelik dengan pemilihan kata yang digunakan Arka. "Nah, makanya cepetan lamar."
"Bantuin due, dong."
Stella membantu Arka melaksanakan rencana lamarannya, dari booking café, penyanyi, beli bunga, sampai acting ke toilet adalah ide Stella, ditambah sedikit konsultasi dengan Doni serta bertanya pada Hera.
--------------------------------------------------------
Cia mematung ketika Arka berdiri di depannya dengan buket bunga. Stella terlihat sedang memesan di meja bartender.
Karena bingung harus bagaimana, Cia hanya mengangguk singkat, sejujurnya dia belum percaya dengan apa yang dilakukan Arka, pasti Arka juga yang membooking kafe itu untuk mereka.
"Aku nggak pandai berkata-kata, apalagi buat gombalan yang cheesy, tapi kamu harus tahu, Arka sayang, eh cinta sama Cia."
Stella yang sudah selesai memesan, bertepuk tangan setelah mendengar Arka menyatakan cintanya.
Tanpa menjawab pernyataan Arka, Cia memeluknya erat. Sumpah, dia malu.
"Ya ampun, kalian gemes banget." Stella memekik gemas, merasa teringat dengan suaminya yang dulu melamar di Changi Airport, saat Stella sedang berlibur ke Singapura bersama teman-temannya, ah jadi kangen suami.
Cia tidak membalas pernyataan Arka dengan kata I Love You, bukan karena dia belum yakin, dia sudah cukup yakin dengan Arka yang terlihat sudah tidak berhubungan dengan perempuan setelah urusan Sheila dan untuk Diana, dia yakin mereka berdua hanya teman. Hanya saja, dia ingin benar-benar menumbuhkan cinta di dalam hatinya untuk Arka, dan nanti, pasti dia akan membalas ucapan cinta itu.
"Kok nggak dijawab, Ci?" Tanya Stella yang sekarang sudah duduk di samping Eleua.
"Malu dia, makanya jawabnya pake peluk."
Stella melempar tisu ke wajah Arka. "PD amat, Cia emang mau sama lu."
"Lo udah jadi ibu-ibu kenapa masih rese,sih." Gerutu Arka yang membuat Cia dan Stella tertawa.
"Ini kenapa di kasih cincin lagi?" Kaia membuka sebuah kotak cincin yang diselipkan di dalam buket bunga. Padahal Arka kan udah ngasih dia cincin, buang-buang duit aja.
"Dulu kan buat yang belum resmi, sekarang buat lamaran yang udah resmi. Pake aja di jari tangan kanan sama tangan kiri."
---------------------
Selesai mereka di Orsonero Coffee, Stella megajak ke sebuah mall yang berada Gallerie Vittorio Emanuelle II, mall yang kata Stella buka 24 jam itu memiliki bangunan klasik yang megah, serasa seperti berasa di museum klasik."Mau belanja gak, Ci?" Stella berjalan beriringan dengan Cia yang masih kagum dengan interior mall itu.
Cia mendongak menatap Arka, meminta persetujuan bolehkah dia belanja, dan Arka otomatis mengangguk.
"Ayoo, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Conflict (sudah terbit ebook)
Randomlink ebook : https://play.google.com/store/books/details?id=HOX5DwAAQBAJ Arka memiliki adik yang sangat disayanginya, 2 tahun lalu orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju hotel di New York untuk melanjutkan proyek aya...