94. Jam Istirahat

1.6K 264 78
                                    

Serial SHALIH SQUAD Jr. - 94. Jam Istirahat

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 11 April

- : : -

Usai shalat Zuhur berjamaah di masjid sekolah, Nafisa keluar dari ruang shalat utama masjid. Di belakang Nafisa, ada Uthi, Khansa dan Humaira yang sedang membahas sesuatu. Hafiza sendiri berada di kelas, karena sedang datang bulan dan perutnya sakit. Tadi dari UKS untuk mendapatkan minyak kayu putih. Hafiza hanya meminta yang lain untuk membelikannya roti dan teh hangat jika sudah selesai santap siang di kantin.

Nafisa mengenakan sepatunya dengan baik, sebelum kemudian pandangannya tertumbuk pada satu pemuda seusianya yang tengah berjongkok. Sepasang mata pemuda itu terpancang pada rerumputan di hadapannya. Sementara tangan kanannya iseng memutar-mutar ujung rumput tersebut, demi mengalihkan bosan yang menyerangnya.

Nama pemuda itu adalah Lucas. Siswa kelas sembilan atau kelas tiga sekolah menengah pertama, di sekolah yang sama dengan Nafisa dan yang lainnya. Bersebab Lucas adalah seorang nasrani, maka ketika siswa muslim melaksanakan shalat Zuhur, Lucas memilih untuk berada di depan rerumputan seperti yang dia lakukan sekarang.

Lucas melakukan hal tersebut dalam mengisi kekosongannya selama Gaza, sahabat karibnya, menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu shalat berjamaah di dalam masjid. Jadi, daripada dia iseng makan tanpa Gaza di kantin, mendingan dia nungguin Gaza sampai selesai dan mereka bisa makan bareng.

"Udah belum, Naf?" tanya Uthi, menyenggol lengan Nafisa.

Tergagap, Nafisa menoleh pada Uthi yang kini tengah menatapnya.

"Eh? Oh! Iya, udah. Hm, bentar," Nafisa melihat ponselnya, memeriksa barangkali ada pesan masuk. Dan memang ada, tapi tidak begitu penting.

"Ayo dong, laper nih," kata Humaira. Ini hari Selasa, dan Humaira bertekad mau melahap bakso di kantin, dua mangkok!

"Iya, sebentar," Nafisa pura-pura mengecek kondisi tali sepatunya sebelum berdiri. "Yuk."

Mereka berempat beriringan berjalan menuju kantin, tepat pada saat itu, Nafisa menangkap sosok Gaza menghampiri Lucas, membalas senyum Lucas dan merangkulnya untuk berjalan bersama menuju kantin.

"Like, ujian tuh apa sih? Belajarnya apa yang keluar apa," gerutu Humaira di tengah perjalanan mereka.

Jarak kantin dan masjid tidak seberapa jauh. Dan mereka harus sabar-sabar melihat kondisi kantin yang tidak pernah sepi di jam istirahat ke dua yang ditetapkan pihak sekolah dari jam 12.00-12.45 wib.

Humaira geregetan, karena ketika guru mereka memberikan ujian dadakan, pasti susah minta ampun.

"Tergantung, Mai," kata Uthi. "Kamu belajarnya gimana."

"Dalam mimpi," Khansa menimpali, lalu cekikikan.

"Ya ngantuk atuh, Sa. Udah mumet, aku tinggal tidur aja," Humaira membela diri.

"Ya udah, terima hasil," kata Uthi lagi.

"Aku mau beli bakso, kalian mau makan apa?" tanya Nafisa.

"Sama," ucap Uthi, Humaira, dan Khansa nyaris berbarengan.

"Cari kursi gih, aku orderin. Nanti siapa yang mau bantuin bawain?" ucap Nafisa lagi.

"Aku aja, aku," kata Humaira cepat. "Aku mau pesen porsi jumbo."

"Duh, yang baru abis ujian dadakan," kata Uthi lagi. "Kalap."

Humaira cuma nyengir. Dia dan Nafisa lantas menuju penjual bakso yang masih dirubung siswa lain. Humaira meminta porsi bakso dilebihkan karena dia memang kelaparan sejak kabar ujian dadakan diberitahukan tadi pagi. Dan tiga mangkuk bakso plus satu mangkuk dengan isi jumbo pun tersajikan tak seberapa lama.

[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang