[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our Lives

110. Liburan Ngefutsal

Dedek Ayyas jangan terlalu cepet gede T______T kakak/???/ pusing >o<)/

Serial SHALIH SQUAD Jr. – 110. Liburan Ngefutsal

*udah mulai bingung ngejudul apaan ini isinya kebanyakan bukan Parenting malah kecenat-cenutan anak muda :v #biyarininjae

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 10 Mei

-::-

Liburaaan!

Liburan kali ini, Khansa punya jadwal baru, yaitu ngajak Yahya Ayyas jalan-jalan. Iya, sepupu jauhnya dari belitan-belitan pohon keluarga yang tercipta sejak Hana yang adalah kakak perempuan dari Hamas, ayahnya Khansa, memutuskan untuk menikah dengan Fahri, kakak lelaki dari Fajar, yang adalah seorang ayah dari Yahya Ayyas.

Sayangnya, takdir berkata bahwa Fajar tidak bisa hidup lama untuk membersamai pertumbuhan anak semata wayangnya. Maka jadilah Ayyas diasuh oleh Hana dan Fahri yang memutuskan untuk menetap di Inggris beberapa tahun terakhir.

"A AYYAS! A AYYAS!" teriak Khansa ketika menyaksikan Ayyas ikutan main futsal bareng yang lain.

Padahal di situ bukan cuma ada Ayyas. Ada juga Jafar, Zaid, Umar, Uwais, bahkan kakak lelaki Khansa sendiri yaitu Khalid, beserta Ali dan tentu saja... Bilal.

HATCHIIIM!

Well, Ali sih nyengir-nyengir aja setiap kali Khansa heboh teriak-teriak nama Ayyas. Dia paling semangat untuk membalas lambaian tangan Khansa yang terarah ke lapangan. Berbeda dengan Bilal, yang mukanya langsung kusut sejak pertama kali mendengar Khansa heboh kayak gitu.

"MAS BIL MAS BIL MAS BIL!" Nafisa bertepuk, lalu ber-WUUUHU keras sambil mengangkat ponselnya yang dia tulis nama Bilal dengan huruf kapital

"PUANG UMAR! PUANG JUARA! YEYEYE!" Uthi ngga mau kalah.

"MAS JAFAR! MAS JAFAR!" Tahu dong ini suara siapa? "MAS ZAID! MAS ALI!"

Hafiza mah baik, Dua cowok yang kekurangan supporter, dia support juga :)

"A UWAIS! A UWAIS!" sorak Humaira. "A UMAR! A KHALID! A ZAID! A ALI! A BILAL! A JAFAR! A AYYAS!"

Humaira lebih baik lagi. Semuanya dia support :")

Ayyas tampak merunduk, bersiap menghadang bola yang hendak masuk ke gawang yang ia jaga. Di seberang sana, Khalid juga menanti bola yang kelihatannya sedang mengarah ke gawang Ayyas. Tapi Khalid merasa dia tidak boleh lengah.

Permainan kali ini 4 lawan 4, karena mereka hanya berdelapan. Tadinya mau ajak yang lain, tapi jangan dulu, kasihan yang lain jadi cadangan terus.

Bilal, yang satu tim dengan Khalid, menggiring bola sampai mendekati gawang Ayyas, lantas mengoper kepada Zaid yang juga setim dengannya. Zaid menggocek bola dari serangan Ali yang mendekatinya, lantas menendang pelan bola tersebut kembali kepada Bilal. Umar yang satu tim dengan mereka, merunduk nyaris rukuk dengan napas ngos-ngosan.