166. Es Buah

1.3K 242 88
                                    

Serial SHALIH SQUAD Jr. – 166. Es Buah

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 5 Mei

Note : Kalau ada typo, mohon diinfo ^^

-::-

Sore jam empat, Hanifa baru selesai mencuci piring ketika Nada memberi tahu bahwa ada teman-teman Jafar datang ke rumah. Tapi Hanifa bisa tenang, sebab dia memang sudah mengenakan jilbab lengkap sebelumnya. Jafar sudah info bahwa rumah mereka pasti akan kedatangan tamu-tamu.

Lima hari yang lalu, Jafar mengalami cedera kaki saat main futsal, yang mengharuskan dia untuk istirahat total hingga terpaksa tidak sekolah. Sejak kejadian itu, rumah biasanya didatangi teman Jafar yang menjenguk. Banyak sekali, karena Jafar memang lumayan punya banyak teman kan.

"Ada berapa orang?" tanya Hanifa pada adiknya.

"Berapa ya Un..." Nada sibuk mengingat. "Tiga? Eh, empat. Ada Mas Dayat lho, Un!"

Nada senang sekali atas kehadiran Dayat sejak kali pertama waktu Dayat ke rumah dan bawa cokelat masing-masing untuknya dan saudaranya yang lain. Nama Dayat dihafalnya kendati Dayat belum lagi ke rumah sejak kunjungan waktu itu. Teman-teman Mas Jafar-nya memang terbilang langka ke rumah. Palingan Jafar yang main ke rumah mereka.

Kata Jafar, ribet ngajak temen ke rumah. Rusuh!

Hanifa tertawa. "Kamu dibawain cokelat lagi?"

"Ngga!" jawab Nada. "Tapi bawa jus buah, berapa botol ya. Kata Mas Jafar, yang jus jambu boleh buat aku! Sama Nida, bagi-bagi."

"Sama Uni, ngga?"

"Ya boleh kalau Unifa mau..." Nada nyengir malu-malu. "Nanti aku bantuin bawa minum ya?"

Hanifa mengangguk, mengambil beberapa gelas dari dalam lemari. "Umma udah bilang belum, mau pulang jam berapa?"

"Oh iya, tadi telepon katanya jam setengah enam nanti insyaaAllah di rumah, Un," kata Nada, memerhatikan kakak perempuannya menuang-nuang sirup melon ke gelas.

"Zidan masih tidur kan?"

Pertanyaan Hanifa belum sempat dijawab oleh Nada ketika Zeyara datang berlari ke dekat mereka.

"Unifa! Zidan bangun!" ucapnya, heboh.

"Nangis ngga?" tanya Hanifa, tetap tenang mengaduk sirup yang sudah dicampur dengan air.

"Ngga. Sama Zahra udah dikasih minum," kata Zeyara. "Eh, lagi bikin sirup ya?"

"Iya! Buat temen-temennya Mas Jafar," sahut Nada.

"Aku mau, Un!" pinta Zeyara dengan muka cerah.

"Iya, nanti tolong anterin ke kamar Mas Jafar ya? Uni mau urus Zidan dulu. Kalian nanti jam setengah lima mandi sore."

"Siap, boss!" kata Nada dan Nida berbarengan.

Hanifa tertawa kecil. Tiga gelas sirup diletakkan di atas nampan kecil untuk dibawa Nada dan dua gelas beserta sebotol air sirup diletakkan di atas nampan untuk dibawa Zeyara.

"Jazakumullaah khayran," kata Hanifa pada kedua adiknya.

"Waiyyaki, Uni!" balas Zeyara dan Nada dengan lucunya.

Keduanya dengan sepenuh hati membawa tugas masing-masing ke kamar Jafar yang baru, yang letaknya di bawah. Sementara itu, Hanifa memastikan keran dan kompor dalam keadaan mati, kemudian menuju kamar tempat Zidan tidur. Ada Zahra yang sibuk menarik-narik popok Zidan sebab balita itu hendak melepas popoknya.

"Unifaaa," rengek Zahra. "Zidan nih, mau buka popoknya. Ngga ee, tapi udah berat..."

"Iya, sini mau dimandiin aja. Udah sore," kata Hanifa. "Eh, ada temen-temen Mas Jafar tuh lagi main. Ada Mas Dayat juga."

[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang