174. Cantik

1.2K 185 21
                                    

Serial SHALIH SQUAD Jr. – 174. Cantik

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 8 November

Note : Kalau ada typo, mohon diinfo ^^

-::-

Hari ini ada yang berbeda.

Beberapa kali, Zaid si bocah lelaki berusia sepuluh tahun, melihat ke arah gadis kecil yang sejak tadi sibuk membantu ibunya menyusun makanan di atas karpet yang terhampar. Dan beberapa kali juga, Zaid melirik Jafar dengan ragu. Ingin bertanya sesuatu, tapi Zaid bingung sendiri.

Ibu dari Jafar mengundang sepuluh teman dekat Jafar, sebab Jafar berhasil menuntaskan juz 28 dengan baik dan benar. Zaid adalah satu dari sepuluh teman baik Jafar. Tapi yang hari ini berbeda itu bukan Jafar-nya, tetapi adik perempuan Jafar yang paling besar; Hanifa.

"Jaf, Hanifa pake jilbab ya sekarang?" tanya Zaid akhirnya.

Jafar menoleh, kemudian mengangguk. "Dari kemaren. Kalau ada orang laen, pake jilbab dia."

Zaid hanya ber-Oh pelan. Adik perempuan Jafar itu memang terasa seperti adiknya sendiri. Jadi, Zaid kagum juga melihat Hanifa pakai jilbab meski sedang tidak sekolah.

"Dia yang mau," tambah Jafar seraya melahap camilan yang ada. "Padahal kata Umma nanti aja kalau SMP."

Zaid nyengir. "Oh gitu..."

Menghadap ke piring saji, anak dari Bapak Shiddiq itu kemudian mengambil sepotong bolu pandan yang tersisa di sana.

"Makan yang banyak ya, nanti ada yang dibawa pulang kok," kata Ibu Hanun dengan wajah cerah. "Kalian semangat ya, barengan Jafar lanjut juz 27. Hayo, hayo..."

Ibu Hanun menatap lelaki-lelaki kecil di ruang tengah tersebut. Hamzah tampak lahap menyantap puding stroberi dengan vla susu.

Teman-teman Jafar yang lain memuji rasa kue yang tersaji. Hanifa duduk di dekat Hamzah dan ikut menyantap puding yang rasa cokelat.

"Han, tolong ambilin Mas puding dong," pinta Jafar pada Hanifa yang langsung menurut.

Tiga potong puding mendarat di piring kecil, terhiasi vla susu yang kemudian dibawa Hanifa kepada Jafar.

"Zaid mau juga?" tanya Hanifa.

"Hah? Eh, boleh, Han," kata Zaid yang agaknya terkesima ditanya tiba-tiba. "Kata Jafar, Hanifa pake jilbab ya walau bukan di sekolah?"

Hanifa nyengir lucu. "Iya, kata Umma, bidadari pake jilbab. Kayak Umma."

Mendengar itu, Zaid tertawa. "Iya, Ibuk juga bilang gitu."

Hanifa tertawa juga.

"Cantik, Han," kata Zaid lagi. "Hanifa cantik pake jilbab. Kayak bidadari."

Senyuman Hanifa melebar. Wajahnya merona. "Iya ya? Pudingnya aku ambilin ya?"

Zaid mengangguk dengan helaan napas panjang. Seolah, beban yang sejak tadi ia tahan di dadanya mendadak menghilang. Tak seberapa lama, Hanifa kembali dengan tiga potong puding berhias vla susu untuk sahabat dari Mas Jafar-nya.

"Ini, diabisin ya, Zaid..."

"Makasih ya, Han..."

Pasti Zaid habisin kok, Han. Malah, bisa jadi nambah sekalian! Yaha!

[]

[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang