Serial SHALIH SQUAD Jr. – 169. Beri Maaf
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2019, 16 Agustus
Note : Kalau ada typo, mohon diinfo ^^
-::-
"Eh, Hanifa," kata Dayat begitu berpapasan dengan Hanifa di kantin. "Tumben celingak-celinguk. Nyari siapa?"
Kantin di jam setengah sepuluh pagi ini memang penuh seperti hari biasanya. Hanifa baru akan bersuara menjawab pertanyaan Dayat padanya, saat matanya menangkap satu sosok siswa yang berjalan bersama siswa lain.
"Zaid!" panggil Hanifa pelan.
Si pemilik nama yang tengah mengobrol dengan Ali, refleks menoleh dan melebarkan senyum cerahnya. Langkah kaki keduanya berkelok ke arah Hanifa.
"Wah, nyariin Zaid ternyata," kata Dayat sebelum Zaid dan Ali berada di dekat mereka.
"Hm, iya. Mau kasih ini buat Zaid," Hanifa mengangkat kotak yang ia pegang sejak tadi. Isinya adalah irisan buah-buahan yang disiapkan Hanifa untuk dimakan oleh Zaid saat istirahat sekolah. Sejak Zaid masuk sekolah setelah kejadian itu, Hanifa merasa dia bertanggung jawab untuk memulihkan kondisi Zaid seperti semula.
"Kenapa, Han?" tanya Zaid pada adik perempuan sahabatnya. "Ada titipan dari Jafar?"
"Bukan," Hanifa menyodorkan kotak makan di tangan kanannya. "Ini buah-buahan. Dimakan ya, biar cepet sehat. Nanti pulang tempat makannya aku ambil lagi."
"Zaid doang nih?" tanya Ali dengan cengiran usilnya.
"Iya. Ali kan ngga sakit apa-apa," sahut Hanifa.
"Wah, nanti kalau gue sakit, gue info lo ya, Han, biar dapet buah gratis," kata Dayat, tertawa kecil bareng Ali.
"Apaan sih lo berdua," respons Zaid serta merta. Dia beralih pada Hanifa dan mengangkat kotak makan dengan kikuk. "Makasih banyak ya. Nanti jam pulang gue tunggu di deket tangga bawah buat balikin ini."
"Sama-sama," ucap Dayat sebelum Hanifa bersuara.
Dan Hanifa, menyunggingkan senyum tipisnya, dia pamit undur diri untuk kembali ke kelas. Siang ini dia tidak makan karena sedang berpuasa. Sementara itu, Zaid dan dua temannya tadi bergabung dengan yang lain untuk makan bersama.
"Lah, enak amat lu dibekelin Hanifa," kata Umar sembari merebut kotak makan tersebut dari tangan Zaid ketika mereka bersama-sama duduk di satu meja.
"Ett, maen rebut jae," kata Zaid, mengambil kembali kotak makan yang hendak dibuka oleh Umar.
"Emang apaan sih tuh isinya?" tanya Ali. "Buah apaan dah?"
"Buah mengkudu," jawab Khalid yang kemudian tertawa geli sendiri dengan jawabannya barusan.
"Yeee, buat apaan buah mengkudu," kata Ali. "Buka napa, Id!"
"Ngga ah. Entar lo pada ngabisin," tolak Zaid cepat-cepat.
"Batu bener," kata Khalid. "Bakhil!"
"Palingan mau disimpen tuh di rumah, dibekuin biar jadi fosil," komentar Bilal sembari melahap makanan yang ia bawa.
"Lo itu sih," kata Uwais. "Bucin detected."
"Lo juga lah," balas Bilal sambil menyuap makanannya.
"Yeeeu," Uwais melempar kerupuk pada Bilal yang tertawa-tawa.
"Heh, udah, malah pada ribut. Ini bakso pesenan kita mana? Ngga ada yang mau nungguin? Diselak anak-anak dah..." kata Umar, geregetan.
"Bentar, gue aja yang ambil." Khalid langsung beranjak dari duduknya, menuju penjual bakso yang dimaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our Lives
SpiritualSeason One Apa aja sih yang terjadi di masa-masa SMP dan SMU yang menyenangkan?