Serial SHALIH SQUAD Jr. - 31. Skip Challenge
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 12 Maret
-::-
Kantin sekolah menengah umum tempat Shalih Squad Jr mengenyam pendidikan, terlihat ramai. Penjual-penjual makanan sampai tak terlihat saking para siswa dan siswi merubung. Khalid meletakkan semangkuk bakso, lalu melangkahi bangku kayu panjang agar bisa duduk, bergabung dengan yang lain. Bilal membuka bekal yang disiapkan ibunya, Uwais dan Umar melahap ketoprak, sedangkan Jafar yang baru bergabung harus sabar menunggu mi ayam pesanannya diantar.
"Bocah dua lagi ngga makan?" tanya Jafar pada yang lain begitu mendapati Zaid dan Ali belum ada di antara mereka. Jafar berada di tingkat 3 sedang yang lain di tingkat 2.
Khalid mengangkat bahu dan berkata tidak tahu selagi sesendok mi soun tertangkap di mulutnya.
"Tadi gue ngga ke kelasnya sih," kata Bilal yang sekelas dengan Khalid. Umar sekelas dengan Uwais. Sedangkan Zaid sekelas dengan Ali. "Langsung ke sini ditarik Khalid."
"Ngga punya duit kali," kata Khalid lagi seraya mengunyah makanan dalam mulutnya.
"Yaelah," Jafar mendecak, "berapa sih jajan di sini. Atau bawa bekal tuh kayak Bilal. Olang kaya aja hemat. Ya ngga?"
"Auk," sahut Bilal.
Umar dan Uwais cengengesan.
"Bentar, gue telepon Zaid deh," kata Uwais, meraih ponselnya. Tapi belum juga men-dial nomor Zaid, sikunya disenggol oleh Umar. Pandangan Uwais mengikuti arah tunjuk dagu sahabatnya tersebut.
Ada Zaid tengah berlari kencang ke arah mereka.
"Kelaperan kali ini bocah," komentar Umar, lanjut memakan ketoprak miliknya.
"GAWAT!" Zaid berkata hampir berteriak.
"Apaan sih lu, Id?" tanya Jafar. "Gawat ngga bisa jajan?"
Zaid mengatur napasnya, lalu memaksa bicara meski putus-putus.
"Si Ali dibully!" kata Zaid.
"Lagi?" tanya Bilal.
Said mengangguk. "Dia dipaksa buat skip challenge!"
"APAAN?"
Khalid yang berkomentar nyaris berteriak. Dia menyudahi makannya dan langsung keluar dari barisan. Ditariknya tangan Zaid, meminta Zaid untuk menunjukkan di mana Ali sekarang.
Yang lain tak mau ketinggalan. Umar menarik Uwais untuk mengekor dua teman mereka yang sudah berlari lebih dulu. Bilal dan Jafar tak mau tinggal diam. Bilal bahkan meninggalkan kotak bekalnya begitu saja di atas meja.
"Dari tadi apa gimana?" tanya Khalid sembari berlari. Mereka menuju halaman belakang sekolah yang biasanya dijadikan tempat anak-anak bengal untuk merokok.
"Baru aja! Gue langsung nyari lo pada!" seru Zaid lagi.
"Lo kenapa ngga telepon?!" tanya Umar, tak kalah gusar.
"Pulsa gue abis, Mar! Kalau ngga juga gue telepon elah!" Zaid mulai sebal disalahkan begitu.
Mereka tiba di halaman belakang sekolah tak seberapa lama. Ada sekitar lima orang siswa seusia mereka tengah merubung satu orang yang kini menggelepar di tanah. Satu dari lima pemuda itu sibuk mengabadikan momen dengan ponselnya.
"Weh, bangsat!" teriakan Khalid membuat lima pemuda tadi menoleh. Dari wajah-wajah mereka terlihat bahwa mereka agak terganggu.
"Wehey, ada sohibnya si boncel..." satu dari mereka membalas seruan Khalid dengan seringai menyepelekan. "Mau ganggu kegiatan kit---ANJXNG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] [ SHALIH SQUAD Jr ] Our Lives
SpiritualSeason One Apa aja sih yang terjadi di masa-masa SMP dan SMU yang menyenangkan?