ENAM

3K 135 4
                                    

Agus mengawasi bapaknya mondar-mandir di dalam kamarnya yang terbuka sedikit sambil menelepon seseorang, kalau itu mommy atau adiknya gak bakalan bapaknya kayak gitu apalagi sama klien. Terlihat bapaknya menggumamkan sesuatu sambil menatap ponsel jadulnya, Agus tidak dapat mendengar apa yang digumamkan bapaknya itu.

"Om."

Agus terkesiap, ia menoleh ke belakang. Ica.

"Om lagi apa?"

"Om..." Agus memutar otaknya, "Om pengen manggil kakek, kelihatannya kakek sibuk."

Ica ikut mengintip, "Kakek ngapain?"

"Gak tahu," Agus sendiri merasa penasaran dengan sikap bapaknya itu.

Agus dan Ica sama-sama mengintip.

"Ngomong-ngomong Ica ada perlu sama kakek?" tanya Agus tiba-tiba.

"Oh, Ica tadi mau ketemu sama om."

"Memangnya ada apa?"

"Tadi ada orang mau ketemu sama om, katanya stasiun TV, masih ada kok di ruang tamu."

Agus menunduk, "Kenapa gak bilang dari tadi?" serunya sambil lari ke ruang tamu.

Ica berkacak pinggang sambil menggeleng.

Andre yang mendengar seruan Agus, membuka pintu kamarnya yang terbuka, "Ada apa?"

Ica mendongak, "Kakek! Kakek sibuk?"

Andre menunduk, "Ica sayang sejak kapan disini?"

"Dari tadi, kek."

Andre menggendong Ica, "Tadi kayaknya kakek dengar suara om kamu."

"Iya, tadi om mau bicara sama kakek tapi ngliat kakek sibuk gak jadi akhirnya kita berdua ngintip deh."

Andre menaikan alisnya, "Terus?"

"Terus pas Ica bilang ditunggu sama orang TV di ruang tamu, om langsung pergi."

"Hmmm, anak itu memang tidak berubah," Andre menutup pintu kamar di belakangnya dan jalan menuju dapur, "Cucu kakek laper gak?'

Ica mengelus perutnya, "Lapeeeerrr banget"

"Ya udah, kakek masakin sup macaroni kesukaan Ica."

"Yeeeyyy..." sorak Ica.

__________________

Saat Karina hendak berangkat ke klinik jam 7 pagi, tiba-tiba dua orang mendatangi rumahnya dan memberikan kartu nama.

"Stasiun TV khusus animal?"

"Iya, kami sedang membuka program khusus hewan," terang salah satu tamu, "Nama saya Lilis dan ini teman saya Nana."

Karina menyalami mereka berdua dan mempersilahkan masuk, "Gak papakan agak telat? Nanti saya yang tanggung jawab." Bisiknya pada Len, ia tidak enak karena semalam udah janji mau nganterin pagi-pagi.

"Gak papa dok," Len hendak masuk membantu bi Murni tapi ditahan Karina.

"Jangan masuk, temenin saya. Kalau ada apa-apa gimana."

"Merekakan dari stasiun TV."

"Kitakan gak bisa percaya begitu saja!" bisiknya gemas pada Len.

Karina menyeret Len dan duduk di sofa sampingnya, "Ada apa menemui saya?"

"Begini, saya mendapat rekomendasi dari salah seorang dokter hewan di kebun binatang mengenai anda," dehem Nana, "Kalau tidak salah anda putri Profesor Soetjipto yang terkenal itu ya?"

VET vs DOKTER PLASTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang