LIMA PULUH EMPAT (2)

905 62 2
                                    

Agus yang jatuh terduduk dan memejamkan kedua matanya dengan ketakutan mulai komat-kamit membaca segala doa.

    “Dokter Rangga.”

    Agus tidak mendengar panggilan itu, dia masih komat-kamit membaca doa seingatnya bahkan doa sholat pun dia baca dengan keras dan lantang. Ia merasa bodoh amat, ditertawakan orang yang penting ia tobat sebelum mati.

    Raffi yang mendengar itu berusaha menahan tawa.

    Reena maju perlahan dan duduk santai di depan Agus.

    Agus yang menyadari ada sesuatu di hadapannya, mengangkat kepala. Reena! Tepat di depan wajahnya!

    Hampir saja ia menjerit saat kepalanya tidak sengaja bertatapan dengan Raffi.

    “Sudah baca doanya dokter?” tanyanya sambil tersenyum.

    Agus melihat badannya yang tidak terluka sedikitpun. Kenapa...

    Raffi menatap dingin sesuatu di belakang Agus.

    Agus balik badan dan melihat seseorang ditembak bertubi-tubi, biasanya ia melihat di film dan sekarang ia melihat langsung korban penembakan bertubi-tubi (korban?)

    “Dia hampir saja membunuh dokter.”

    “Kenapa kamu ada disini?” tanya Agus, “dimana Karina?”
    Raffi menodongkan senjatanya di hadapan Agus. “Untuk apa dokter peduli pada dokter Karina?”

    Agus terkejut dengan tindakan Raffi. “Tentu saja aku khawatir, karena kami diculik bersama.”

    Raffi memicingkan kedua matanya. “Seharusnya kalian berdua tidak memasuki hutan ini.”

    “Kalau tahu kami akan masuk sarang buaya pasti tidak akan kami masuki, tapi... aku yakin Karina akan tetap mati-matian disana.”

    “Hooo...”

    “Aku tidak sebodoh yang kamu pikirkan dokter, kamu kira aku tidak tahu tentang ruangan berisi penelitian itu?”

    Raffi tersenyum.

    “Kenapa kamu sengaja menempatkan kami disana?”

    “Lalu jika dokter tahu, kenapa dokter membiarkan dokter Karina berada disana?”

    Sebenarnya Agus hanya berkata bohong. Ia tidak tahu apapun, yang ia tahu hanya dirinya dan Karina diselamatkan dokter Raffi. Hanya saja ia tidak menyangka kebohongannya itu benar. Sial!

    Untung saja Karina sempat menceritakan masa lalunya.

    Jika dokter Raffi membunuhnya sekarang, ia tidak akan bisa mengingatkan Karina dan...

    Tiba-tiba Agus teringat sesuatu, ia mendongakan kepalanya dan menatap tajam dokter Rafii. “Apakah ini berhubungan dengan masa lalu Karina?”

    “Masa lalu?” Raffi mengernyit tidak mengerti.

    Dokter Raffi tidak ada hubungannya dengan masa lalu Karina? Itu berarti pasti ada yang menggerakannya di belakang... siapa?

VET vs DOKTER PLASTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang