SEPULUH

2.5K 129 4
                                    

Di hari minggu. Andre terbangun dengan pinggang sakit, semalaman ia membersihkan kekacauan yang ditimbulkan Rambo dan Bunga, Bagas yang pulang agak malam ikut membantu memindahkan beberapa barang pecah belah ke kamar tamu.

Rambo yang sudah mulai bisa jalan meski agak sedikit pincang lari kesana kemari bersama Bunga bahkan beberapa rumput yang sudah ditata bertebaran kemana-mana.

Andre memutuskan Rambo tidur di taman bersama Bunga seperti biasanya, toh kandang mereka berdua sudah dibersihkan tukang kebun.

Andre memegangi pinggangnya yang encok semalaman, untung saja masih ada persediaan minyak pijat jadinya Bagas memijat Andre setelah semua kekacauan itu. Sementara Agus? Ah, jangan ditanya anak itu. Dia sudah menghilang entah kemana, dia memang berpamitan pada dirinya tapi pamit lewat sms bahkan semalaman gak pulang.

Andre melihat sebuah bungkusan di atas nakas, ia membukanya. "Ah, iya. Kemarinkan beli handphone sama Jo," karena kekacauan itu ia jadi lupa untuk bertanya pada Bagas.

Andre keluar dari kamarnya sambil membawa kotak handphone Iphone, ia melihat Bagas sudah membaca Koran, duduk di kursi taman sambil sarapan bersama Ica, Andre menghampirinya. "Bangun jam berapa?"

Bagas menoleh, "Subuh Bagas bangun, dibangunkan Ica."

"Ica laper soalnya," jawab Ica sambil makan ice creamnya.

"Pagi-pagi kok makan ice cream?" Andre duduk di kursi samping Ica.

"Ini sudah siang kek. Udah jam sebelas," Ica menjawab dengan polos.

"Astaga!"

Bagas melihat kotak handphone di atas meja, "Siapa yang beli handphone baru? Bapak?"

"Iya," Andre mengeluarkan Iphone nya, "Tapi jangan bilang Agus ya, Ica juga jangan bilang sama om."

Ica membulatkan matanya melihat benda yang dipegang Andre, "Iya kek. Tapi Ica boleh main disitu? Kalau nungguin papa suka lama."

Andre tertawa, "Boleh."

"Asyiiiiikkk," sorak Ica.

Kepala Andre clingukan di dalam rumah,"Adikmu masih belum pulang?"

"Tadi pagi sms Bagas, dia nginep di rumah temennya," jawab Bagas sambil membalik halaman koran.

"Teman atau teman kencannya?" tanya Andre.

"Jo," jawab Bagas, "Sudahlah pak, yang penting dia masih mau kasih kabar ke kita, Jo nya juga udah bilang ke Bagas."

Andre menghela napas sambil memberikan Iphonenya ke Bagas, "Tolongin bapak."

Bagas menurunkan korannya, ia melihat handphone Andre, "Tolong apa pak?"

"Bantuin buat in, in... " pinta Andre.

"In in?" tanya Bagas tidak mengerti.

"Itu yang ada banyak fotonya masuk disitu," Andre berusaha menjelaskan.

"Bagas gak ngerti," geleng Bagas.

Ica merenungi perkataan kakeknya, kepalanya miring sambil menggigit sendok ice creamnya, "Instagram?" tanyanya.

"Nah itu!" tunjuk Andre ke Ica, "Kamu kok tahu, ca?"

"Ica sudah punya, papa yang gak punya," Ica menunjuk Bagas, "Ica pake handphonenya papa."

Andre melirik Bagas, Bagas hanya mengangkat bahu.

"Bagas gak pernah pake gitu-gituan pak, mungkin baby sitter Ica yang ngajarin," Bagas tertawa geli, "Coba sini pak. Bagas bantuin, kalau daftar instagram mungkin bisa."

VET vs DOKTER PLASTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang