Kebencian datang dari Cinta,
Cinta datang dari Kebencian.
Disaat kami sedang memperjuangkan sesuatu, disaat itulah berbagai orang datang untuk mencaci kami. Entah apa yang membuat mereka tidak setuju dengan perjuangan kami, padahal kami tidak melakukan sesuatu yang buruk bahkan tidak merugikan manusia lainnya, kami hanya berjuang dan bersuara untuk hewan-hewan yang tidak bisa memperjuangkan haknya, yaitu kehidupan.
Hendra berdiri di depan meja praktik dan menatap marah seekor anjing yang sudah tidak bernyawa, tidak... ini seekor anjing, seekor anjing yang datang dalam keadaan lemas, bisa dibilang sekarat.
“Profesor.”
Hendra tidak menjawab.
Asistennya terlalu takut untuk memanggil lagi, Hendra sudah benar-benar marah.
“Rupanya, kekejaman pada hewan domestik sudah terlalu parah.”
“Ini hanya satu dari banyak kasus.”
Hendra menggeram marah. Marah pada pelaku dan juga marah pada dirinya sendiri.
' “Saya akan memberitahu pelapor kalau anjing ini...”
Hendra keluar dari ruang operasi tanpa mendengar penjelasan asistennya. Ia berjalan melewati pelapor yang menunggu kabar dari hasil operasi.
Hendra masuk ke ruang kerja dan menguncinya.
Para pegawai yang sedaritadi memperhatikan, tidak berani mengganggu atasan. Merekahanya bisa mengambil alih situasi.
-----------
Karina berusaha mengikuti jejak kaki dengan susah payah, ia tidak peduli itu jejak kaki siapa tapi yang pasti dirinya juga harus berhati-hati karena hewan hutan bisa juga menyerangnya.
Karina menghembuskan napas panjang. Semoga saja para hewan yang sudah keluar, baik-baik saja. Batinnya.
Tiba-tiba terdengar erangan kecil.
Karina menunduk dan tersenyum. “Tenang saja, kita pasti keluar darisini dan kamu akan berkumpul lagi dengan keluargamu.”
Meski karina menyangsikan hal ini, anak orang utan di usia sekecil ini tidak pernah lepas dari indukannya, dia bisa lepas sendirian kalau terjadi sesuatu pada indukannya. Kemungkinan yang paling mengerikan adalah induknya sudah meninggal.
Membayangkan itu saja sudah membuat Karina mual.
“Dokter plastik, dimana kamu....?”
DOR!
Karina mendengar suara tembakan.
Dokter plastik ditembakkah?
DOR!
Tembakan lagi
Karina dengan cepat lari menuju arah suara itu, “dokter plastik...”
Tak lama dengan napas terengah-engah sambil memeluk anak orang utan dengan erat. Karina melihat pemandangan mengerikan, dokter Raffi yang membelakangi dirinya sedang mengarahkan pistolnya ke arah dokter plastik
Tidak!
Karina menurunkan anak orang utan dan mengambil pistol di tasnya.
“Selamat tinggal dokter.”
Karina bisa mendengarnya. “BERHENTI!”
Raffi balik badan sementara Agus terlihat membuka kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VET vs DOKTER PLASTIK
RomansaAgus lebih suka dikenal sebagai "dokter Rangga" Dokter bedah terkenal dan ahli kecantikan. Gara-gara sang bapak marah, dia jadi menuduh dokter hewan "Karina" sebagai pelakor yang mengubah sifat bapaknya dan mengubah si ahli kecantikan menjadi pengun...