Agus duduk di kursi kerjanya, kedua tangan menutupi wajahnya dan menghela napas berkali-kali.
Jo yang melihatnya hanya menggeleng miris, begitu juga dengan mama Jo. Mereka berdua hanya bisa terperangah melihat kelakuan Agus yang begitu nekat di depan umum.
Alhasil seperti tebakan Jo. Karina langsung angkat kaki malam itu juga bersama kedua rekan kerjanya.
Sementara Agus? Yah, bisa ditebak, hanya duduk memikirkan kebodohannya sampai sekarang. Di saat Jo dan mamanya pesta pora pizza di atas tempat tidur Agus, ia hanya duduk termangu memikirkan kebodohannya malam itu.
"Jo, kamu tidak menyuruh sahabat kamu makan?" tanya mama Jo sambil menyuap besar potongan pizza ke dalam mulutnya. Beliau benar-benar tidak tahan berkomentar melihat Agus seperti itu selama dua hari.
"Biar aja ma, orang frustasi pasti nggak nafsu makan," cibir Jo sambil mencoel kentang goreng ke saus lada hitam, "Hmmm..."
Agus yang tidak tahan dengan sindiran tante dan sahabatnya sontak memutar kursi putarnya ke belakang, "Tidak bisakah biarkan aku sendiri?"
Jo dan mama Jo menggeleng prihatin.
Agus menghela napas dan pindah ke atas tempat tidurnya, tempat Jo dan mamanya melakukan pesta pora.
Jo memberikan satu gelas besar cola, "Minum ini, setidaknya cukup meredakan ketegangan."
"Saat aku melakukan hal gila itu apakah tidak ada yang bisa menegurku?" Agus berkata dengan nada kesal lalu meminum colanya.
"Kami sendiripun tidak menduganya," sahut mama Jo sambil mengacak-acak rambut Agus, "Namanya cinta, pasti datang tidak terduga."
Agus memutar kedua bola matanya dan menjatuhkan badan di tempat tidur, "Aku harus menelan malu."
"Karena ulahmu sendiri," sahut Jo sambil mengangkat kedua bahunya, "Sudah dua hari kamu seperti ini sementara dokter karina?selamat, langsung pulang malam itu juga."
"Tante sebagai perempuan pun pasti akan bertindak sama dengan dokter hewan itu," komentar mama Jo.
"Tante tidak tahu bagaimana perasaan Rangga."
"Agus kali."
Agus memakan pizzanya sambil tiduran. Ia mengabaikan sindiran sahabatnya.
"Terus kamu mau gimana? Sudah ada videonya lho," tukas Jo.
Agus bangkit dari tidurnya, "Apa?"
"Coba saja kamu lihat di IG atau Youtube. Ada video kamu berteriak mengakui dokter hewan itu pacar kamu. Yah, kamunya sendiri sih pakai suara keras begitu makanya bisa kedengaran," Jo mengangkat kedua bahunya.
"Kalau menurut tante sih, orang-orang di Jakarta pasti bakalan tahu," tambah mama Jo, "Tidak ada telepon dari keluarga kamu?"
"Percuma ma, handphonenya aja mati total. Tuh lihat di nakas," Jo menunjuk handphone di atas nakas.
Mama Jo mengambilnya dan memeriksa. Setelah memastikan baterainya mati. Mama Jo charge handphone Agus, "Kebiasaan jelek kamu tidak pernah berubah."
"Mama tidak pernah melihat kebiasaan jelek lainnya," komentar Jo yang sontak mendapat lemparan bantal dari Agus, "Lho, aku benarkan."
"Jadi sebenarnya si dokter hewan itu benar kekasih kamu atau tidak?" tanya mama Jo ke Agus.
Agus balik badan memunggungi mama Jo.
"Harga diri yang membuatnya seperti itu, karena gila hormat dan harga diri makanya membuat kebohongan besar," Jawab Jo.
"Jadi itu tidak benar?" tanya mama Jo ke putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VET vs DOKTER PLASTIK
RomanceAgus lebih suka dikenal sebagai "dokter Rangga" Dokter bedah terkenal dan ahli kecantikan. Gara-gara sang bapak marah, dia jadi menuduh dokter hewan "Karina" sebagai pelakor yang mengubah sifat bapaknya dan mengubah si ahli kecantikan menjadi pengun...