TIGA PULUH DELAPAN

1.3K 79 0
                                    

"Jo, kamu harus tahu apa yang ada disini... aku benar-benar terkejut dan gugup saat membacanya." Kata Nina setelah Jo kembali mencuri waktu untuk bisa skype dengan Nina di laptopnya.

"Apa yang ada disana?"

"Calon penerima beasiswa bernama Karina telah membuat penelitian mengerikan bagi penggiat satwa Internasional, penelitian untuk pengobatan manusia diuji coba ke hewan seperti... oh my god!" Nina memekik ngeri setelah membacakannya ke Jo.

"Seperti apa? Coba baca... aku tidak paham huruf Jepang."

"Orangutan, Kera, Gorilla dan hewan primata lainnya." Sambung Nina.

"Darimana Karina bisa mendapatkan hewan-hewan itu? Lagipula tidak mungkin pihak perusahaan yang menyediakan tempat... tidak tahu apapun."

"Aku juga sempat kepikiran seperti itu, lalu kamu tahu... untung saja aku memutuskan tidak bertemu Tokuro lagi dan sibuk di perpustakaan."

"Memangnya ada apa?"

"Hari ini aku kembali ke perpustakaan, artikel mengenai Karina sudah tidak ada di tempat. Ku mencari di web perpustakaan sudah tidak bisa diakses lagi."

"Profesor Hendra rupanya bergerak cepat."

"Dia harus melindungi putrinya, aku paham itu. Tapi yang tidak aku pahami kenapa?"
"Maksudmu?"

"Profesor Hendra merupakan veterian terkenal di dunia bahkan disegani di Jepang, tapi kenapa dia menutupi kejahatan seperti ini? Ini sudah masuk ke kategori perdagangan gelap, pencurian bahkan..."

"Nina! Hentikan!"

"Maafkan aku."

"Jangan bicara begitu di depan suamimu, suamimu jelas-jelas membela Karina."

Nina mengernyit tidak mengerti. "Kenapa?"

"Dia teman dekat Ditya, kakak Karina."

"Ah." Angguk Nina.

"Ada informasi lain lagi?"

"Ada. Dokter Karina sempat digugat dan hendak diadili, dokter Karina bahkan tidak menampik semua tuduhan itu."

"Tidak menampik?" tanya Jo.

"Iya."

Jo menghela napas. Sepanjang yang ia tahu, dokter Karina sangat peduli dengan hewan bahkan rela ditembak demi menyelamatkan induk orangutan, tapi kenapa... kenapa dia punya masa lalu seperti itu? Bertobat? Tidak mungkin! Melindungi seseorang? Kemungkinan besar iya! Tapi siapa yang dilindunginya?

"Kamu melamun?" tanya Nina.

Jo tersadar dari lamunannya. "Tidak, tidak apa-apa."

"Bagaimana keadaan Ica?"

"Kamukan bisa bertanya ke suamimu, kata mamaku dia rajin menjenguk Ica."

"Benarkah? Dia tidak pernah cerita padaku, dia hanya menjawab 'hmmmm' atau 'oh'." Nina menirukan gumaman suaminya.

Jo teringat sesuatu. "Oh, ya... bagaimana dengan aktifis itu? Yang mengungkit masa lalu dokter Karina."

"Kamu tidak mengikuti instagramnya?"

"Insta apa?"

"Ya ampun, ternyata kamu ini ganteng-ganteng katro ya."

"Apaan sih?"

"Itu lho aplikasi yang memamerkan foto-foto."

"Oh, instagram."

Nina menjadi gemas dengan Jo. "Kan tadi aku sudah bilang."

VET vs DOKTER PLASTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang