Di minggu pagi ini, Shania memilih di rumah dan memutuskan untuk membereskan rumah. Kini tangannya sibuk membersihkan isi lemari kaca. Tempat dinana piala-pialanya dan Beby di letakan. Piala pemilihan member untuk single JKT48 dulu.
Shania tersenyum ketika tangannya dengan telaten mengelap semua piala-piala itu. Ada beberapa piala yang mereka dapatkan bersama dan mungkin tidak ada yang tidak dapatkan bersama, pikirnya. Karena memang dia dan Beby adalah langganan masuk senbatsu. Mau itu Senbatsu single atau senbatsu undergirls.
Sampai pada piala terakhir, piala single ke-23 JKT48. Shania sangat mengingat betul apa yang sudah terjadi di waktu itu. Waktu dimana dia merasa menyesal sudah melepaskan Beby.
Ingatannya kembali pada tahun itu, tahun yang penuh pilu, tahun yang penuh kebingungan di kalangan para fans serta tahun dimana dia melihat dan mendengar sendiri Beby mengucapkan kata-kata yang harusnya mereka ucapkan bersama. Bahkan dia sampai pingsan setelah mendengar ucapan Beby yang mengejutkan banyak orang.
*****
Entah mengapa seorang Melody selaku General Manager JKT48 terus membiarkan Beby di team yang sama setelah perubahan besar-besaran pada tahun 2018. Seakan dia ingin menahan Beby untuk tidak mengucapkan hal yang tidak di inginkan itu.
Ya, Beby terus berada di team K3 hingga akhir. Entah mengapa Melody tidak mengembalikan Beby ke team J. Team dimana nama Beby JKT48 lahir. Tapi gadis bertubuh pendek itu lebih memilih Beby terus berada di team yang kini di juluki sebagai Laskar Matahari.
Hari ini adalah pengumuman single ke-23 JKT48. Semua member bersiap dan merasa gugup akan hal itu. Tidak jauh berbeda dari member lainnya, Shania dan Beby tampak gugup saat akan duduk di kursi masing-masing.
Beby tersenyum kecil melihat gadis tercintanya itu kini sedang duduk di backstage dengan menggigiti kukunya sendiri. Tampak dari raut wajahnya kalau gadis yang masih menjabat sebagai Kapten JKT48 itu sedang sangat gugup.
"Kamu gugup?" Ucap Beby yang entah sejak kapan duduk di samping Shania.
Shania menoleh dan langsung memasang wajah cemberutnya. "Gugup, By." Lirihnya pelan.
"Sini tangannya, jangan di gigitin kukunya. Kalo laper, bilang ke aku." Ucap Beby menarik tangan Shania dan di genggamnya dengan lembut.
"Gini lebih nyaman?" Tanya Beby menatap Shania dengan tatapan lembutnya. Itu yang Shania suka dari Beby. Gadis itu selalu bisa membuatnya nyaman.
"Always, Beb." Bisik Shania dan membalas genggamannya.
"Nju!"
"Hm?"
"Apa yang bakal kamu lakuin, kalo aku nggak ada di samping kamu?"
"Eemmm... mungkin aku bakal stress hehehe."
"Iiih, aku nanya beneran."
"Jangan cemberut, aku gemes jadinya. Eemm... kalo kamu yang mutusin pergi, aku bakal selesaiin hubungan kita. Tapi kalo aku yang minta kamu pergi dari hidup aku, itu nggak akan mungkin. Jangan tinggalin aku."
Shania menyandarkan kepalanya di bahu Beby. Tak dia pedulikan tatapan para member yang dia tahu kini sedang memperhatikannya. Sementara Beby yang mendengar itu hanya bisa diam. Dia berfikir, apakah itu akan terjadi?
Beberapa saat kemudian, semua merasa bahagia dan merasa sedih. Ada yang terpilih dan ada yang belum terpilih. Tapi tidak untuk Shania dan Beby, keduanya sama-sama bahagia. Mereka kembali masuk ke dalam jajaran senbatsu. Meski sudah ada generasi baru, tapi nama mereka selalu menjadi nama terdepan saat di elukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything 2
FanfikceAda banyak cerita yang bisa kita pelajari dalam hidup. Dari kesabaran sampai merelakan. Kisah cinta yang berawal dari sebuah rasa takut akan kehilangan dan berubah menjadi cinta sejati. Berbuahkan seorang putra tampan, pandai dan menggemaskan. Tak a...