20

4.5K 410 20
                                    


~ Special MeLids ~

~~~~~

Dua hari setelah kejadian dimana ributnya Frieska dan Naomi, Melody serta Lidya akhirnya merasa lega ketika mengetahui kalau kedua gadis itu sudah berbaikan dan malah keromantisan keduanya semakin tampak. Tak jarang Melody menggerutu kesal saat melihat Frieska dan Naomi sangat romantis, sementara Lidya sangat jarang memperlakukannya seromantis Naomi memperlakukan adiknya.

Seperti saat ini, Melody memberengut di sepanjang jalan menuju Mall. Hari ini Lidya mengambil cuti, dan memutuskan untuk mengajak Melody jalan-jalan. Tapi karena General Manager JKT48 itu tertidur di siang hari, akhirnya keduanya memilih pergi di malam hari. Saat keduanya keluar dari kamar, Melody melihat Naomi sedang duduk di samping Frieska sembari menyuapkan makan malam untuk adiknya itu.

Dia berfikir, Lidya sangat jarang memperlakukannya seperti itu. Bahkan Lidya pernah menyuruhnya memakan makanannya sendiri saat dirinya sakit. "Kecil sih, tapi itu romantis." Gumam Melody cemberut. Lidya yang mendengar itu hanya mengerutkan keningnya tanpa bertanya sedikitpun.

Di dalam mobil, Melody terus diam dengan wajah cemberutnya. Sedangkan Lidya tampak biasa saja. Mengikuti lirik demi lirik lagu yang dia putar di dalam mobil, sesekali matanya juga melirik Melody.

"Kamu kok dari tadi diem, sih?" Tanya Lidya akhirnya. Tidak ada jawaban, Melody malah membuang wajahnya yang membuat Lidya semakin mengerutkan keningnya.

"Mel, kamu kenapa sih? Hm? Aku ada salah?" Tanya Lidya lagi.

"Pikir aja sendiri." Jawab Melody akhirnya.

"Jangan cemberut terus." Kata Lidya mencolek dagu Melody.

"Ish! Jangan colek-colek! Lu kira gue sabun colek." Ketus Melody menepis tangan Lidya.

"Dasar cewek." Gumam Lidya kembali sibuk dengan stir mobilnya.

"Heh! Ngaca! Jenis kelamin situ masih cewek! Suara doang kek bapak-bapak." Ujar Melody kesal. Lidya hanya tertawa kecil mendengar kekesalan istrinya itu.

"Iye-iye, unyil." Kata Lidya mencoba semakin meledek Melody.

"Om-om diem deh!" Seru Melody memukul lengan Lidya. Bukannya marah, Lidya malah semakin tertawa dan makin gencar menggoda istrinya.

"Awas, entar anaknya mirip saya loh." Ucap Lidya tersenyum lebar melihat ekspresi kesal Melody.

"EMANG ANAK ELU, OM LIDY!" Teriak Melody yang malah membuat Lidya tertawa keras.

*****

Akhirnya keduanya sudah sampai di Mall. Entah apa yang mau di beli, tapi Lidya hanya ingin membuat istrinya itu senang. "Beli aja yang kamu mau." Kata Lidya sembari menatap jam tangannya. Melody yang mendengar itu langsung berbinar.

"Beneran?" Tanya Melody memegangi lengan Lidya.

Lidya mengangguk dan menatap Melody yang sudah sangat berbinar. "Iya, beli aja apa yang kamu mau, kan belinya pake uang kamu." Lidya berusaha menahan tawanya agar tidak keluar ketika melihat ekspresi wajah Melody yang berubah drastis.

"BODO LIDYA!" Seru Melody dengan kesal. Kakinya ia hentakan ke lantai dan segera meninggalkan Lidya yang sudah tertawa.

"Sayang! Tungguin! Malah di tinggal." Lidya segera menggenggam tangan Melody dan menggandeng istrinya ke arah sebuah toko baju. Seperti biasa, layaknya perempuan pada umumnya, Melody dengan sangat bersemangat memilih baju dan beberapa sepatu yang bagus dan sedang sale besar-besaran.

"Wih, Lid! Liat deh, ini diskon 30% tapi harganya... sama aja sih, dikit doang potongannya. Cari di sana aja yuk! Siapa tau ada yang diskon 50%." Seketika Lidya melongo mendengar ucapan Melody barusan.

You Are My Everything 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang