Aku mau update. Tp masih ngerjain tugas, gimana dong?
Kan aku udah bilang kemaren2 kalo aku update nya bakal agak lama, tp tenang aja aku usahain bakal update secepetnya kok.
Dan karna aku g kuat lama2 nggantung kalian, aku kasih up aja lah. Tp.cuma segini y guys sorry banget.
.
...
.
.
..
.Author Pov
Guanlin berlari ke lapangan belakang dengan tangan mengepal kuat. Tentu saja dia sudah mengetahui siapa orang yang telah menyiram Reya.
Dari awal kemah dia memang sudah mengawasi Jennie dan Sofi. Mereka berdua tampak tak menyukai Reya entah kenapa.
"Sof! Sofi!" panggil Guanlin yang kini berada di tenda panitia, dia berteriak tak karuwan tanpa memperdulikan tatapan adik kelas yang sudah baris rapi di depan tenda itu. Dan sial nya tenda itu sekarang sedang terbuka lebar.
"Apaan sih Lin? Liat noh lo diliatin adek kelas" kata Kenta menghentikan Guanlin. Guanlin diam, ia akan mencoba mencari 2 orang itu tanpa membuat keributan.
"Mana si Sofi?"
"Soal Reya yang disiram itu?"
"Lo tau? Iya. Dimana dia sekarang?"
"Di..itu apa...ck" sahut Kenta tersengal membuat Guanlin semakin geram.
"Nj*ng! Ngomong yang jelas!" bentak Guanlin yang seketika membuat adik2 kelas yang mendengarnya mergidik ngeri karena tersentak dg teriakan nya.
"Selo dong. Napa malah ngamuk sama gue lo?!" ucap Kenta ikutan teriak. "Tadi gue liat mereka ke TU, susulin aja sono"
"Anj*ng, tau masalahnya gak ada yang lapor pembina! Sampah lo tai!" geram Guanlin seraya beranjak dari sana.
"Anj*ng an lo bego!" teriak Kenta ke arah pergi Guanlin seraya menunjuk nunjuk ke udara.
"Sial gue kelepasan" gumam Kenta sembari melirik barisan adik kelas yang menatapnya. Ada yang menahan tawa tapi ada juga yang kelihatan takut.
"Mati gue kalo sampe ketawan Jisung, bisa disunat sampe ujung" gumam Kenta takut takut.
Kemudian ia beranjak dari tenda dan berbaur dengan beberapa DA yang sudah bertugas di lapangan.
.
.
.Sekarang Guanlin sudah ada di depan TU. Baru saja ia melihat Sofi keluar dari sana ia langsung mencengkram kuat tangannya.
"Sialan! Lo apain Reya sampe seragamnya begitu hah?!" hardik Guanlin memperlihatkan tatapan tajam yg tidak bersahabat.
Rahangnya mengeras, sebisa mungkin ia menahan diri untuk tak memukul orang didepannya itu, karna bagaimanapun ia tak akan memukul perempuan.
"L..lin, ini...ini lepasin dulu akhh sakittt" rintih Sofi sembari mengguncang lengannya kuat agar dilepaskan.
"Jawab!!" sentak Guanlin sekali lagi. Membuat Sofi benar2 tak bisa merasakan kaki nya karena sudah lemas.
"I..itu, itu gue akhh_" Guanlin menghempaskan lengan Sofi kuat hingga badannya mengahantam tembok dibelakang mereka, membuatnya berdesis kesakitan.
"GUANLIN!"
Guanlin menoleh pada sumber suara.
Tampak seorang pria gagah tegap sedang berjalan ke arahnya dengan raut marah nya.
"Pak Minhyuuun!" panggil Sofi sekeras mungkin, seraya berlari menghampiri nya. Hatinya bersorak karena setidaknya ia terlepas dari amukan Guanlin.
"Kamu apa2an sih?! Kenapa kasar sama perempuan! Kamu itu laki laki!"
"Maaf pak, tapi bapak gak tau gimana kelakuan orang yang ada dibekakang bapak itu, dia udah ngebully Reya Pak!" bela Guanlin.
"Iya, saya tau, anak DA sudah lapor, tapi gak seharusnya kamu bersikap seperti itu juga. Sudah kamu gak usah ikut campur, biar bapak yang akan urusi masalah mereka"
"Oh ya, Reya gimana keadaannya?"
Guanlin tak menjawab pertanyaan Pak Minhyun, dia malah langsung pergi dari sana.
Sepertinya pertanyaan Pak Minhyun mengahtui pikirannya tentang Reya, dia bahkan lupa kalau meninggalkan anak itu ditoilet cowok.
.
.
.
.Tbc
Besok2 next lagi oke?
Doa in aja biar guru2 aku gak sering2 ngasih tugas wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [Lai Guanlin]
Fiksi PenggemarGuanlin anak basket. Nyebelin banget sumpah. *** Gue bukan cewek cengeng atau pun lemah yang gak bisa jaga diri. Tapi semenjak dia datang dan ninggalin gue gitu aja..gue bener-bener gak kenal lagi siapa diri gue. ***** Bahasa non baku # setan # rese...