Alroy berlari menuju rooftop untuk menenangkan diri. Sesampainya di rooftop, ia mendudukkan diri di bangku yang ada, lalu mengangkat kepalanya, menatap langit biru di atas sana. Tak lama matanya terpejam mengingat apa yang sudah ia katakan pada Audrey di UKS.
“Audrey nolak gue dan dada gue sesek, apa gue bener-bener sayang sama dia? Tapi tadi aja gue cuma kelepasan, masa yang kayak gitu disebut tulus?”
Alroy mengacak rambutnya frustasi. Posisi duduknya kemudian berubah, ia menopang dagunya dengan kedua tangan di atas lutut dan tatapannya lurus ke depan.
“Apa yang harus gue lakuin setelah ini? Audrey pasti semakin menjauh, gue gak mau kalau harus jauhin Audrey lagi.” Lirihnya dengan sendu sampai tidak sadar bahwa pelupuk matanya sudah mulai berair.
Peristiwa ini terlalu menguras pikiran, tenaga, dan hati Alroy, membuatnya harus memijat pelipisnya yang mulai berdenyut. Sejujurnya, mengatakan hal tadi, meski hanya kelepasan, sudah bisa membuat Alroy lega, padahal Alroy sendiri juga belum memahami apa perasaannya yang sebenarnya untuk Audrey. Namun saat Audrey mengatakan bahwa dia tidak mau dengan Alroy, hati Alroy merasakan sakit yang amat sangat. Alroy tidak berani menyimpulkan apa yang terjadi pada dirinya, yang ia tau hanya ada rasa lega juga sedih yang bercampur di hatinya saat ini.
---
Andre dan Angga mencari Alroy yang sejak istirahat pertama selesai tidak masuk ke kelas, alias cabut pelajaran. Mereka berdua sedang menaiki tangga ke rooftop karena mereka yakin bahwa Alroy pasti berada di sana. Dugaan mereka benar karena saat sampai di rooftop mereka bisa melihat Alroy sedang berbaring, membiarkan cahaya panas matahari membakar tubuhnya.
“Bangun, Al.” Ujar Angga sambil mengayunkan tangan Alroy yang tidak berada di bangku.
Sekali percobaan Alroy belum membuka matanya, Angga pun kembali melakukan hal yang sama dan lagi-lagi Alroy belum bangun juga. Angga lalu menatap Andre.
“Temen lo kebo banget sih.”
Andre menatap Angga datar. “Temen lo juga kali.”
Angga menyengir. “Hehehehe. Nih anak kenapa coba, cabut gak jelas, gak ngomong-ngomong lagi, kan gue juga mau ikut.”
“Ikut pala lo.” Jawab Andre sambil menonyor kepala Angga, lalu kembali memandang Alroy yang masih tidur. “Kayaknya ada masalah deh.” Gumamnya sambil berjongkok di hadapan Alroy.
Andre membuka botol air putih yang dibawanya, kemudian ia teteskan di telapak tangan dan memerciknya ke wajah Alroy. Seketika mata Alroy langsung mengerjap beberapa kali.
“Apaan sih, lo berdua?!” Seru Alroy sambil mengelap wajahnya yang basah menggunakan tangan.
“Ayo, masuk, bentar lagi istirahat kedua selesai.” Kata Andre sambil menarik tangan Alroy.
Alroy melepaskan tangannya dari cekalan tangan Andre. “Gue gak mau.”
“Lo mau ngapain, Al, di sini?” Tanya Angga.
“Cabutlah, masih ditanya.”
Andre menatap Alroy penuh selidik. Ia yakin ada sesuatu yang membuat suasana hati Alroy jadi seperti ini. “Lo kenapa?” Tanya Andre berdiri di hadapan Alroy.
“Gue gak kenapa-napa.” Jawab Alroy tanpa memandang Andre.
Mendengar itu membuat Andre semakin yakin bahwa Alroy menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua. Ia pun mengambil tempat di samping Alroy, lalu Angga mengikutinya. Kini Alroy duduk di antara Andre dan Angga.
“Lo ada masalah apa, bro? Tadi pagi lo gak kayak gini.” Tanya Angga sambil merangkul Alroy.
“Gue gak kenapa-napa. Kalau kalian mau balik ya balik aja, gue masih mau di sini.”

KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MY WORLD [COMPLETED]
Romance[ Follow dulu sebelum membaca, terima kasih!✨ ] Audrey itu dunianya Alroy. Sejak mengenal Audrey, Alroy merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Paras cantik Audrey memikat Alroy di kali pertama mereka berjumpa. Alroy pikir, Audrey sama seperti ke...