57•c

1.2K 59 11
                                        

Audrey hendak masuk ke rumah untuk kembali ke kamarnya sejenak. Dan tepat sebelum ia berjalan, sebuah nyanyian menghentikannya.

"Happy birthday... Audrey, happy birthday Audrey, happy birthday, happy birthday, happy ... birthday ... Au..dreeeyyy..."

Aldo, Syela, Charis, dan Andre masuk ke taman belakang sambil membawa kue ulang tahun yang bertuliskan nama Audrey dan lilin angka tujuh belas.

Audrey terkejut bukan main. Saking terkejutnya, Audrey berjongkok dan menangis. Sedangkan teman-temannya berjalan mendekatinya.

Alroy yang berdiri di belakang Audrey ikut terkejut. Mendadak ia tidak bisa berkata apapun.

Aldo menyerahkan kue ke Andre, ia lalu ikut berjongkok dan mengelus punggung Audrey sambil tersenyum.

"Yuk, berdiri, tiup lilin dulu sama make a wish." Ujar Aldo sambil menarik kedua tangan Audrey untuk ikut berdiri.

Audrey menurut. Dengan nafas yang belum teratur, ia meniup lilin dan membuat permohonan. Setelah membuka matanya, ia langsung memeluk Aldo.

"Udah-udah jangan nangis lagi." Aldo membalas pelukan Audrey.

Audrey melepaskan pelukannya, "Kakak gak marah kan sama Audrey? Audrey minta maaf, kak. Tolong jangan marah lagi sama Audrey. Audrey takut kakak marah..." Kata Audrey dalam sekali tarikan nafas.

Aldo tersenyum, "Kakak gak marah, Audrey. Tadi kakak sengaja ngerjain kamu... Itu cuma acting kok. Jangan takut lagi."

"Beneran kan, kak? Kakak gak marah kan??" Tanya Audrey.

"Enggak, Drey. Lagian mana mungkin juga Kak Aldo marah sama lo. Dia malah seneng tau waktu liat lo ciuman sama Alroy tadi." Jawab Syela sebelum Aldo dapat menjawabnya.

Audrey yang tadi menatap Aldo jadi tertunduk malu. "Jangan bahas itu.. G-gue malu..."

Aldo tertawa mendengar ucapan Audrey. Diacaknya pelan rambut gadis itu. "Ngapain malu? Kan bagus, tandanya kesayangannya Aldo sudah besar. Sudah bisa ciuman ama cowok yang disayang."

Syela dan Charis tertawa mendengarnya, sedangkan Audrey merasakan wajahnya semakin memerah.

"Oh ya, gue minta maaf ya, Al, gue tadi ngebentak lo murni acting kok. Hehehehe." Aldo mengulurkan tangannya ke Alroy.

Alroy membalas uluran tangan itu dengan kikuk. "Gue juga minta maaf, kak, atas tindakan gue sama Audrey yang kebawa suasana."

"Udah dibilang gak masalah kok. Lo tenang aja, gue seneng karena lo keliatan banget sayang sama Audrey. Usaha lagi gih biar bisa balikan sama Audrey, gue dukung seratus persen! Tapi awas aja kalau sampe lo bikin dia sakit hati."

"Siap, tidak, kak!" Jawab Alroy. Keduanya lalu bertos ria ala cowok.

"Lo juga usaha, Do, biar gak jomblo terus. Kesian gue, ganteng tapi kok gak laku-laku." Celetuk Andre.

"Apa lo bilang?!"

Andre langsung berpura-pura melihat ke langit.

"Eh? Engga, itu loh, langitnya berubah gelap tadinya kan biru cerah. Apa karna ini udah setengah enam ya?"

"Bego dipelihara sih, lo." Aldo mengejek Andre.

Sepertinya setelah ini perang dunia ketiga akan dimulai.

"Mending bego daripada jomblo."

"Siapa yang lo kata jomblo?"

"Itu loh temen kecil gue. Dulu kalo sama gue mainannya kelereng, terus suka banget pake celana dalam gambar batman, punya sahabat cewek namanya Audrey."

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang