15.

1.7K 128 9
                                    

Sejak hari itu Audrey benar-benar menjauhi Alroy. Jika biasanya setiap jam istirahat Audrey selalu berada di kelas, maka kali ini Audrey selalu berpindah-pindah agar Alroy tidak dapat menemukannya. Seminggu pertama hal itu sulit dilakukan karena Alroy masih saja mencari Audrey, namun memasuki minggu kedua, pertemuan Audrey dan Alroy semakin berkurang. Akhirnya setelah beberapa minggu harus menghadapi Alroy, kini Audrey bisa mendapatkan kehidupan normalnya lagi.

Jika Audrey bersyukur dengan kehidupan normalnya yang telah kembali, hal berbeda justru terjadi pada Alroy. Di sekolah, Alroy tidak lagi bersemangat seperti biasanya, Alroy merasa ada sesuatu yang hilang. Alroy sendiri tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Dulu masalah cewek tidak pernah membuatnya seperti ini, tapi mengapa sekarang berbeda?

Alroy tidak percaya jika ini dinamakan cinta, tetapi mungkin ini adalah rasa bersalah karena secara tidak sengaja sudah membawa Audrey ke dalam hubungannya dengan Ananta beberapa waktu lalu dan membuat Audrey dalam keadaan bahaya. Ya, ini pasti rasa bersalahnya, apalagi Audrey belum memaafkan dan benar-benar menjauhinya. Sekarang apa yang harus dilakukan agar Audrey bisa memaafkannya?

---

Syela dan Audrey baru turun dari mobil pukul 07.10, gerbang sekolah sudah ditutup dan di situ nampak Alex yang memohon kepada satpam untuk dibukakan gerbangnya lagi.

“Lah lo berdua juga telat ternyata.” Ujar Alex saat berbalik dan mendapati dua teman kelasnya yang sama seperti dirinya.

“Lo sendiri juga sering telat belakangan ini.” Jawab Syela.

“Jalanan macet, anjir, mana kesiangan juga ya udah telat jadinya. Kalian sendiri kenapa telat?” Tanya Alex.

“Audrey tuh sakit perut, gue jadi ikutan telat deh.” Syela menunjuk Audrey yang berdiri di sampingnya.
“Kalian ini sudah tau terlambat malah ribut di depan gerbang. AYO, MASUK! Segera ke Ruang BK!” Perintah Bu Sri yang tiba-tiba saja sudah berdiri di hadapan mereka bertiga.

Satpam pun membukakan gerbang bagi ketiganya, mereka lalu menuruti perintah Bu Sri untuk ke Ruang BK.

---

Syela, Audrey, dan Alex berdiri di Ruang BK, menunggu Bu Sri datang dan menceramahi mereka karena terlambat. Tak lama kemudian Bu Sri masuk sambil membawa beberapa laporan guru piket. Bu Sri pun duduk di kursinya dan menatap tajam ketiganya.

“Bagaimana bisa terlambat?” Tanya Bu Sri.

“Macet, Bu.” Jawab Alex santai.

“Sakit perut, Bu.” Jawab Audrey.

“Sama, Bu, sakit perut.” Jawab Syela.

Bu Sri mendengus. “Sudah kelas dua belas masih saja terlambat. Sekarang cepat kalian berdiri di lapangan dan menghormat kepada bendera sampai bel istirahat pertama berbunyi.”

Mereka bertiga saling pandang, ini mengejutkan karena biasanya Bu Sri akan lebih dulu menceramahi murid-murid yang melanggar peraturan baru memberi hukuman yang berat. Tapi meski terkejut mereka tetap bersyukur, sebab tidak perlu mendengar ceramah Bu Sri yang panjangnya mengalahkan kereta barang.

Ketiganya lalu keluar dari Ruang BK, mereka tidak mau mengambil resiko dengan berlama-lama di ruangan mautnya murid-murid Tunas Bangsa. Di tengah koridor, tiba-tiba saja perut Audrey kembali melilit, membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

“Sakit lagi, Drey?” Tanya Syela khawatir.

Audrey mengangguk sambil memegangi perutnya. “Iyaa, tapi gak kayak pagi tadi.”

“Kenapa tadi lo gak izin aja untuk di UKS?” Tanya Alex.

“Gue juga telat kali, jadi gue harus dihukum. Lagian sekarang udah mendingan kok.” Jawab Audrey.

Alex berdecih. “Lapangan panas, Drey, ntar lo pingsan, mending lo istirahat aja di UKS gue izinin sama Bu Sri.”

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang